Bandara lain di Indonesia juga terbukti belum sepenuhnya mampu untuk menghendel operasi B777. Contohnya adalah Bandara Minangkabau, setelah dilakukan beberapa test, ternyata pesawat B777 tidak bisa berputar di ujung landasan untuk mengambil ancang-ancang take-off karena ukuran landasan yang terlalu sempit.
Sementara itu, Pihak Garuda Indonesia mengaku sudah memenuhi semua prosedur yang dibutuhkan. Armada B777 yang dioperasikan juga tidak melebihi (maximum take-off weight; MTOW). ”Sudah kami pastikan berat masing-masing pesawat dibawah 270 ribu ton,” kata Senior Manager Public Relations Garuda, Ikhsan Rosan.
Selain itu, Iksan juga mengungkapkan bahwa masing-masing pilot juga melakukan perhitungan berat lepas landas sesaat sebelum terbang. Mereka mendiskusikan faktor berat lepas landas ini dengan ATC di setiap bandara. ”Saya yakin semua otoritas penerbangan sama, sebelum berangkat take-off weight harus sudah disetujui,” katanya.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memasrahkan urusan penerbangan haji kepada jajaran Kemenbuh. Dia berharap ada solusi terbaik supaya tidak mengganggu kelancaran pemberangkatan jamaah haji dari Indonesia menuju Madinah atau Jeddah.
Kemarin pagi bersama Menkes Nila F. Moloek, Lukman melepas kloter 1 Embarkasi Jakarta – Pondok Gede. Kepada jamaah Lukman berpesan soal menjaga kesahatan sebaik-baiknya. Dia mengatakan ibadah haji merupakan ibadah yang sangat terkait dengan kesehatan fisik. Sebab sebagian besar rangkaian ibadah haji memerlukan fisik prima. Mulai dari tawaf, sai, melontar jumlah, dan wukuf di padang Arafah.
’’Puncak ibadah haji adalah di Arafah nanti,’’ kata dia. Untuk itu kepada seluruh jamaah haji gelombang pertama, diminta berhemat tenaga. Apalagi rombongan gelombang pertama ini mendarat di Madinah terlebih dahulu. Di kota tempat makam nabi Muhammad itu, jamaah haji akan tinggal paling sedikit delapan hari. Di antaranya untuk menyelenggarakan ibadah salat Arbain. (lyn/tau/wan/rie)