jabarekspres.com, NGAMPRAH – Memasuki tahun politik pemilihan kepala daerah di tahun 2018 mendatang, roda pemerintahan di Kabupaten Bandung Barat diprediksi bakal terganggu dan tidak efektif. Pilkada juga tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat dan bukan kepentingan ego para elit politik di KBB.
Hal tersebut diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik sekaligus Direktur Lingkar Kajian Komunikasi Politik dari Universitas Komputer Indonesia Adiyana Slamet. “Mau tidak mau pasti ada dampaknya terhadap roda pemerintah memasuki tahun politik ini. Seharusnya memang bisa tetap berjalan baik, karena masyarakat tahunya ingin dilayani,” kata Adiyana.
Menurut dia, roda pemerintahan bakal terganggu lantaran beberapa pemangku kebijakan di KBB seperti Ketua DPRD Aa Umbara, Wakil Bupati Yayat T Soemitra, Sekretaris Daerah Maman S Sanjaya, dan juga Bupati Abubakar sendiri yang juga kini sedang mempersiapkan istrinya yakni Elin Suharliah maju memperebutkan menjadi Bupati akan lebih sibuk mengurus Pilkada ketimbang menjalankan roda pemerintahan.
Adiyana meyakini, menjelang Pilkada ini, akan rentan bermuara pada konflik di pusaran pemangku kebijakan yang sedang berkuasa saat ini, seperti eksekutif dan legislatif. Bahkan di kedua lembaga pemerintahan tersebut akan mudah memainkan kekuasaan. Dikatakan Adiyana, Pilkada harus dimaknai satu kegembiraan dan persaingan demokrasi sehat. “Sehingga tahun politik ini jangan sampai menomor duakan pelayanan kepada masyarakat. Roda pemerintahan harus tetap normal,” ujarnya.
Adiyana juga mengingatkan, pada Pilkada nanti, lembaga eksekutif maupun legislatif jangan sampai ternoda oleh kepentingan politik. Bahkan Adiyana khawatir ke depan kontestasi Pilkada ini bukan menjadi kegembiraan, akan tetapi berujung pada kontestasi yang menakutkan.
Kontestasi Pilkada harus dimaknai agar proses komunikasi politik yang dilakukan sebagai pembelajaran proses konsolidasi demokrasi lokal, untuk mencari ther real leader.
Sementara Adiyana menyoroti sebagai pemimpin tertinggi di eksekutif, Bupati Abubakar yang memang mendorong istrinya maju di Pilkada 2018 KBB akan lebih mudah dalam memobilisasi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahan. Termasuk menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Bandung Barat Maman S Sunjaya membantah bila roda pemerintah diprediksi bakal tidak berjalan normal atau tidak efektif. Justru, kata dia, dirinya saat ini masih fokus terhadap kerja mendampingi Bupati dan Wakil Bupati sampai 2018 mendatang. “Saya masih fokus kerja,” ungkapnya.