Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Bahrami, menyebutkan tren getaran gempa belakangan ini cenderung meningkat. Namun yang berepisentrum langsung di titik koordinat di Kota Sukabumi sejauh ini belum ada. “Kalau getaran yang berpusat di Kota Sukabumi belum ada, kita hanya terdampak shake (getaran) saja dari beberapa daerah,” ujarnya.
Secara geografis Kota Sukabumi memang berada di lokasi pergeseran sesar (patahan) wilayah parahiyangan hingga ke Palabuhanratu dan Banten. Ia merata-ratakan dalam satu bulan terjadi dua kali getaran gempa. “Magnitudo-nya di atas 5 skala richter. Jadi kalau diakumulasikan selama awal tahun hingga pertengahan tahun ini terjadi sekitar 14 kali getaran gempa yang dirasakan di Kota Sukabumi,” tandasnya.(hyt)