Ancam Tutup Facebook Hingga YouTube

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Herry Suhardiyanto selalu perwakilan rektor se-Jawa Barat mengatakan perguruan tinggi memiliki peran penting mencegah berkembangnya paham radikal di Indonesia. Kampus merupakan lingkungan utama mendidik generasi bangsa agar tidak memilki pemahaman yang menyimpang.

”Kami seluruh keluarga perguruan tinggi berkomitmen mengambil peran aktif mencegah radikalisme. Kami akan memastikan berkembangnya pemahaman yang benar mengenai kehidupan berbansa dan bernegara,” kata Herry di Aula Graha Sanusi Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, kemarin.

Herry menegaskan, pihak kampus akan berusaha untuk selalu menegakkan disiplin dan peraturan sesuai dengan prinsip berbangsa dan bernegara. Termasuk melarang tumbuh kembangnya paham radikal di lingkungan kampus.

Menurut Herry, kampus akan selalu mengibarkan semangat Bhineka Tunggal Ika. Tujuannya, meradam segala bentuk radikalisme. Utamanya, menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam rangka mewujudkan Negara Kesatuan Republika Indonesia (NKRI).

Herry mengatakan, tindakan nyata lebih lanjut setelah deklarasi anti radikalisme ini yakni kampus-kampus akan mendeteksi potensi pemahaman kekerasan yang ada di lingkungan kampus baik dosen, tenaga pegawai, serta mahasiswa. Dia menganggap deteksi ini sebagai langkah awal mengantisipasi perkembangan paham radikal sejak awal.

Dengan demikian, ketik ada anggota civitas kampus yang memiliki paham radikal dapat ditindaklanjuti dan dibina agar kembali pada pemahaman yang seharusnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengapresiasi langkah civitas akademika yang peduli pada bahaya paham radikal yang kian berkembang. Dia menilai kampus menjadi lingkungan utama yang harus dibebaskan dari segala unsur radikal karena isinya merupakan generasi bangsa.

”Ini sangat tepat adanya karena pusat perubahan ada di kampus. Ketika kita ingin mengokohkan bangsa, maka kampuslah yang harus kita perkokoh terlebih dahulu,” papar Heryawan.

Pria yang akrab disapa Aher ini menilai, perbedaan merupakan fitrah dalam kehidupan. Makanya, harus disikapi dengan perilaku saling menghormati dan tetap bersatu sebagai NKRI. (billy.job/pan/bbs/rie)

Tinggalkan Balasan