jabarekspres.com, SPIELBERG – Tak banyak yang bisa dilakukan bintang Mercedes Lewis Hamilton untuk mengepras defisit poinnya dari jagoan Ferrari Sebastian di GP Austria tadi malam. Jangankan untuk menang dan membawa pulang poin sempurna, bertarung untuk “sekadar” finis di podium saja sulit.
Memulai lomba dengan menggunakan ban supersoft, Hamilton berharap bisa mengambil keuntungan pada pertengahan dan akhir lomba. Melawan semua rival yang memasang ban ultrasoft- secara teori lebih cepat tapi mudah aus- juara dunia tiga kali tersebut justru kewalahan. Nyaris semua pembalap, tak terkecuali Hamilton, menderita sepanjang lomba karena tingkat degradasi ban cukup tinggi.
Hamilton baru punya kesempatan untuk merebut podium terakhir dua lap jelang balapan usai. Saat itu jaraknya hanya sekitar 0,2 detik dari pembalap Red Bull-TAG Heuer Daniel Ricciardo di posisi ketiga. Setelah beberapa kali memanfaatkan DRS, Hamilton punya sekali kesempatan untuk menyalip. Kesempatan itu datang di Tikungan 3 di Lap 70. Hamilton datang dari sisi luar tikungan untuk menyerang, tapi Ricciardo mampu mempertahankan posisinya saat keluar tikungan menuju Tikungan 4.
”Balapan yang menyenangkan. Ada beberapa momen menentukan di awal dan aku berhasil memmpertahankan posisiku di lap-lap terakhir. Kami sudah sangat dekat, tapi aku bertahan pada titik pengeremanku dan dimana aku merasa sudah berada pada batas maksimalku,” ucap Ricciardo dalam wawancara di atas podium. Hasil balapan luar biasa bagi Ricciardo, lima podium beruntun diraih sejak GP Spanyol.
Hamilton harus menerima hasil maksimal finis di posisi keempat di Red Bull Ring. Kini posisinya di klasemen pembalap kembali menjauh dari rival utamanya Sebastian Vettel. Sang pimpinan klasemen itu kemarin finis runner up membawa pulang 18 poin. Alhasil, posisinya semakin kokoh di puncak dengan raihan 171 poin.
Sedangkan Hamilton hanya menambah pundi poinnya menjadi 151. Kini, keduanya bersilisih 20 poin. Jarak tersebut merupakan yang terlebar kedua setelah sebelumnya Vettel pernah unggul 25 poin usai memenangi GP Monaco. Saat itu, Niki Lauda, non-executive chairman Mercedes mengatakan, timnya “membutuhkan” Vettel gagal finis minimal satu kali agar tetap bisa menghidupkan harapan untuk merebut gelar juara dunia 2017.