Aher Minta Maklumi PPDB

Aher Minta Maklumi PPDB
INFORMASI PENDAFTARAN: Orangtua calon siswa didik saat berusaha membaca persyaratan dalam pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur akademik di SMK 1 Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
0 Komentar

”Ini juga masih berpikir apa­kah aman atau tidak. Dan bukan saya saja beribu-ribu orang dibuat khawatir dengan pergub PPDB ini,” bebernya.

Dia menambahkan, dengan PPDB Jawa Barat lintas kota menjadi masalah tersendiri bagi penduduk daerah setem­pat. Tak terkecuali penduduk Cimahi. Sebab mereka kha­watir, hasil ujian anaknya terlibas oleh anak dari luar Kota Cimahi. Sehingga jatah pendaftaran anak Cimahi akan habis oleh anak dari luar Ci­mahi yang nilai hasil ujiannya lebih tinggi.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi Achmad Gunawan meminta, sekolah yang ada di Kota Cimahi lebih mengutamakan orang Cimahi. Termasuk tetap bersih dari segala kecurangan.

Baca Juga:GP Ansor Dorong Mahasiswa Bangun NetworkingLegenda Suzuki Kritik Performa Buruk Iannone

Tidak hanya itu, Agun—sa­paan Achmad Gunawan— juga meminta, sekolah tidak harus menerima titipan siswa. Meski, Agun tidak menapik bahwa dirinya juga membe­rikan surat rekomendasi bagi warga Cimahi.

”Titipan dewan ada. Saya juga memberikan rekomen­dasi. Tapi, dalam surat tersebut dicatat diterima dengan aturan yang ada atau normatif. Sean­dainya sekolah mau menga­baikan surat rekomendasi dari saya karena tidak ada alokasinya, silakan,” bebernya.

Di bagian lain, masih ba­nyaknya permasalahan pada penyelenggaran PPDB dinilai kalangan dewan sebagai ben­tuk ketidaksiapan Disdik Jabar dalam menangani alihkelola SMA/SMK.

Ketua Komisi V Syamsul Bahri dari Fraksi PDI Perju­angan mengatakan, kurang tertatanya dalam penyeleng­garaan PPDB tersebut sebe­tulnya hanya disebabkan terlalu sempitnya persiapan dalam proses alihkelola SMA/SMK di Jabar.

”Saya pikir Disdik Jabar su­dah berusaha semaksimal mungkin. Apalagi, alihkelola SMA/SMA mencakup berba­gai aspek Seperti aset sekolah, status guru, pemberian tun­jangan (Tambahan Pengha­silan Pegawai/ TPP), dan pemberian gaji untuk hono­rer,” jelas Syamsul ketika di­temui di Gedung DPRD Jabar, kemarin.

Syamsul mencontohkan, untuk pemberian TPP saja Disdik Jabar sudah berusaha keras untuk memberikan ke­putusan yang terbaik bagi kesejahteraan guru. Sebab, untuk menyamakan pembe­rian TPP antar daerah bukan perkara mudah. Apalagi, peng­elolaan sudah satu atap. Se­hingga, dibutuhkan kesama­an persepsi antar daerah.

0 Komentar