jabarekspres.com, BANDUNG – Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Bermawi Priyatna, menyebutkan jika ITB akan lebih memperketat terhadap penyebaran faham radikal di wilayah kampus ITB. Terutama yang tidak sejalan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
”Sampai saat ini, ITB berpegang teguh pada kesetiaan dan undang-undang sebagai dasar negara,” katanya saat ditemui di kantor rektor ITB Jalan Tamansari Kota Bandung.
ITB sebutnya akan mengembangkan pola bentuk kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan untuk membangun karakter generasi yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
”Sebagai tujuan Negara dengan amanat pembukaan undang-undang dasar Negara Indonesia Tahun 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk mencerdaskan, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia,” jelasnya.
Lanjut dia, ITB mempersiapkan mahasiswa sebagai generasi penerus Bangsa yang memiliki semangat untuk berkontribusi positif secara maksimal bagi keutuhan NKRI dan pembangunan Bangsa Indonesia.
”ITB tidak akan nentolerir kegiatan mahasiswa yang mengembangkan pemikiran dan upaya yang bertentangan dengan 4 pilar kebangsaan,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut dia ITB akan melarang organisasi kemahasiswaan yang menginduk pada organisasi masyarakat, sosial atau organisasi politik sesuai dengan aturan akademik kemahasiswaan yang berlaku di ITB.
”Kita akan terus melakukan evaluasi, pembinaan terhadap kegiatan organisasi kemahasiswaan untuk menjamin agar arah kegiatan tersebut sejalan dengan 4 Pilar Kebangsaan,” jelasnya.
Jika menemukan hal yang berpotensi terhadap terjadinya penyimpangan pihaknya akan melakukan sanksi yang tegas dari lisan sampai sanksi akademis. ”Kita akan panggil pengurusnya lalu akan di tegur,” tutupnya. (pan/ign)
