jabarekspres.com, BANDUNG – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bandung mengambil langkah menyikapi isu SARA dan in-toleransi yang kian mencuat pasca-Pilgub DKI Jakarta yang baru saja digelar bebrapa waktu lalu. Bahkan untuk menetralisir isu agama agar tidak dipolitisasi dan dapat menmgancam keutuhan dan kesatuan NKRI, pihaknya kan menggelar berbagai kegiatan sosial.
Ketua GP Ansor Jawa Barat, Aa Abdul Rojak mengatakan, pada 2018 mendatang Jabar akan akan menggelar Pilkada Gubernur dan beberapa Walikota dan Bupati yang ada di Jabar. Sebagai warga negara tentu sangat khawatir akan adanya isu SARA dan in-toleransi terjadi. Makanya dalam menyikapi masalah tersebut pihaknya harus mengambil sikap sehingga tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
“Menjelang Pilkada serantak di Jabar kami bakal menempuh segala cara untuk mencegah terjadinya intoleransi misalnya, menyosialisasikan bahwa agama tidak bisa dipolitisasi dan agama Islam adalah ajaran rahmatan lil ‘alamin,” katanya kepada Bandung Ekspres di sekretariat GP Ansor jalan Sancang Bandung, Senin (19/06) kemarin.
Rozak mengungkapkan, Islam itu tidak mengajarkan kekerasan dan tidak mengajarkan saling mencela dan saling menjatuhkan. Selain itu, sambung dia, pihaknya bersama seluruh pemuda Ansor dan Banzer NU bakal membangun gerakan simpatik berupa memasang spanduk dibeberapa titik di Kota Bandung dan menyebarkan ribuan stiker yang isinya menjaga persatuan dan kesatuan dan anti in-toleransi.
“Tidak bisa agama dan negara dipisahkan. NKRI dan Pancasila sudah sejalan dan sudah final. Keputusan itu sudah dirumuskan para ulama, kiyai dan pejuang kita dulu,” ungkapnya.
Menurutnya, meski begitu, dirinya percaya jika pola isu SARA jika diterapkan di Jabar menjelang Pilkada serentak tidak akan berpengaruh kuat bahkan, tidak akan produktif. Pasalnya, ia meyakini warga Jabar sudah cerdas dalam memilih dan memilah berita, khususnya menentukan calon pemimpin.
“Saya sudah menyerukan kepada semua anggota GP Ansor di Kota Bandung untuk sepakat melawan jika ada segelintir orang yang mau merusak dan merongrong ketentraman NKRI. Apalagi mau membuat gaduh di Kota Bandung. Saya intruksikan anggota GP Ansor dan Banzer NU untuk siap maju paling depan,” tegasnya.