jabarekspres.com, BANDUNG – Isu disintegrasi yang sedang ramai dibicarakan sebagaian masyarakat harus tetap mendapat perhatian serius dari pemerintah. Sebab, kalau tidak diantisipasi isu tersebut akan berkembang cepat dengan bantuan teknologi maupun media sosial.
Menanggapi ini anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Agung Budi Santoso menekankan pentingnya menmbangun pondasi didalam masyarakat dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
“Negara kita memang beraneka ragam suku, ras dan agama, untuk itu saya pikir sudah tepat dengan mengedepankan koridor pancasila dengan mengedepankan Bhineka T unggal Ika,”jelas Agung ketika memberikan paparan dalam 4 Pilar Wawasan Kebangsaan kemarin (19/6)
Dirinya menilai, untuk meemperkokoh persatuan dan kesatuan ini diperlukan pemahaman dan pembinaan mengenai Pancasila sebagai sendi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.Terlebih, istilah NKRI harga mati jangan sebatas slogan saja.
Selain itu, implementasi dalam kehidupan bermasyarakat memiliki arti mutlak. Sebab ditengan kemajukan masyarakat membutuhkan sikap saling toleransi dan menghargai satu sama lainnya.
“Negara kita kan menjamin semua warga negaranya, baik untuk menjalankan ibadah, ataopun berkeyakinan sikap saling menghormati ini yang harus tetap kita jaga,”ucap Agung.
Angoota MPR RI . Dapil Jabar 1 Kota Bandung-Kota Cimahi ini mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya kader Partai Demokrat untuk menerapkan wawasan kebangsaan ini.
Dirinya menginginkan, setiap anggota partai harus bisa memberikan contoh ditengah masyarakat. Bahwa menjalin hubungan sosial, salin tolong menolong, sakling menghargai mutlak harus dilakukan.
“Saya ingin kader partai juga menjadi agen-agen Pilar Kebangsaan untuk memberikan masukan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga persatuan,”ujar Agung.
Dirinya mengakui, melihat fenomena yang berkembang diberbagai media dan media sosial ternyata masih ada saja prilaku-prilaku yang mencerminkan ketidak pahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara.Terlebih setiap melihat penggunaan medsos sudah melampai batas
“Kita jangan sampai menhujat menghina, apalagi saya lihat di medsos sampai menginjak-nginjak kitab suci, itu sangat tidak pantas saya rasa bukan perbuatan manusia itu,” jelasnya
Melihat kondisi seperti itu, dia menghimbau kepada seluruh masyarakat terutama Kader Partai jangan sampai terpancing isu-isu yang belum tentu benar sumbernya. Sehingga perlu berfikir cerdas dalam melihat fenomena yang terjadi itu.