jabarekspres.com, BANDUNG – Generasi Millennial adalah generasi yang lahir dalam rentang waktu 1980-2000. Dengan kata lain, generasi Millennial adalah anak-anak muda yang saat ini berusia 15 tahun sampai 35 tahun. Akhir-akhir ini, generasi Millennial banyak diperbincangkan karena memiliki karakter khusus, dan diperkirakan akan akan menjadi aset masa depan Indonesia. Periode 2015-2020 merupakan kesempatan emas bagi generasi millennial untuk memasuki area pembangunan negeri.
Memahami lonjakan generasi muda potesial, Telkom University gelar sarasehan “Millennial Today and Tomorrow” Tel-U X FOJB School of Millennial Leaders (SOIL). Aktifitas ini sedikitnya menjaring 100 aktfis Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sekolah Menengah Atas dan setara se-Jawa Barat. Wakil Rektor bidang Admisi dan Kerjasama Internasional Dr. Ama Suyanto menjelaskan, upayanya dalam bentuk membangun kesadaran generasi muda agar produktif.
“Generasi milennial ini potensial sekali untuk dibentuk, hendak menjadi apa mereka bergantung dari bagaimana pembinaannya, dan kami sebagai institusi pendidian berkewajiban untuk menumbuhkan generasi milennial ini sebagai generasi progressif dan produktif,” tegasnya.
Menurutnya, Generasi millennial dinilai cenderung cuek pada keadaan sosial, dan hanya mengejar kebanggaan akan merk/brand. Sejalan dengan itu, banyak fakta dan mitos yang beredar tentang generasi millennial, serta stereotype malas dan narsis. Padahal, dengan sentuhan budaya yang berbeda serta kemajuan teknologi, Millennials merupakan salah satu kunci keberhasilan bangsa Indonesia untuk memenangkan masa depan.
“Potensi kita justru ada di era hari ini, di mana usia produktif memuncaki ketersediaan sumber daya. Kalau kita (Universitas Telkom) tidak segera mengambil langkah, kita bisa kehilangan momentum pembentukan generasi yang luar biasa ini” lanjutnya.
Setidaknya, upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM) telah dirancang sejalan dengan pendidikan nasional, tiga agenda nasional saat ini yang sangat terkait dengan SDM, yaitu pembangunan infrastruktur, ekonomi kreatif, dan ekonomi digital. Kesemuanya memerlukan kehandalan SDM. Sebagai pemeran utama ketiga agenda nasional tersebut, generasi Millennial harus mempersiapkan dirinya dengan meningkatkan skill maupun ketahanan mentalnya untuk bersiap menghadapi tantangan besar.