Selian itu dia lebih menjalin hubungan dengan tokoh masyarakat di Jawa Barat menyampaikan maksud dan ternyata sangat berpengaruh.
Di singgung soal dirinya akan mendaftar melalui calon independen atau partai, Emil belum memustukan pilihan. Pasalnya masih ada beberapa waktu untuk memikirkan hal itu.
“Kombinasinya bisa berjodoh di ujung. Bisa saya lewat apa adanya. Nanti bertemu dengan wakilnya di akhir, kan sampai saat ini pencaturan partainya tidak bisa dihitung dari awal jadi dengan manapun termasuk PDI P, bisa saja bertemunya diujung. PDI P dengan calonnya saya merepresentasikan mungkin dari partai yang lain mungkin begitu ya jadi saya belum tau juga,”tegasnya.
Emil senang dengan hasilnya, bukan karena posisinya pertama tapi mengindikasikan Jakarta dan Jawa Barat itu berbeda. Jakarta itu kota, tapi judulnya provinsi. Jadi Jakarta dengan Bandung sama-sama urban, sama-sama ngemedsos hampir semuanya sama. Jawa barat itu 27 kota/kabupaten. Partainya dimana-mana. Ada di pedalaman, gunung, pedesaan. Maka menurut risetnya warga yang mencari referensial seperti Jakarta, itu hanya 30 persen kalo Jakarta mendekati 100 persen.
“Warga Jawa barat itu 70 persennya nonton tv, jadi selama isu-isu negatif tidak terinformasikan secara masif di televise, saya kira tidak akan mempengaruhi. Nah kalo Jakarta dibombardir dua-duanya, tv iya media iya,”tutupnya. (pan/gun)