jabarekspres.com, JAKARTA – Struktur kelompok pengeluaran yang menjadi sumber inflasi di Balikpapan pada Mei dan Juni 2017 diperkirakan belum berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan sumbangan terbesar dari harga tiket pesawat, sektor transportasi diprediksi mengalami kenaikan indeks harga terbesar.
Proyeksi tersebut berkaca pada tren lima tahun terakhir. Tarif angkutan udara atau harga tiket pesawat mencatatkan inflasi rata-rata sebesar 14,65 persen pada periode Ramadan dan Lebaran pada 2012 hingga 2016 lalu. Hal tersebut menjadi catatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI).
“Secara keseluruhan, tarif angkutan udara adalah yang paling tinggi inflasinya pada periode Ramadan lima tahun terakhir. Sedangkan khusus kelompok pangan atau volatile food, komoditas yang inflasinya paling tinggi adalah dari kelompok sayuran, yakni kacang panjang, disusul cabai rawit,” jelas Kepala KPw-BI Suharman Tabrani kepada awak media, baru-baru ini.
Dia menyebut, kondisi tahun tak akan jauh berbeda. Karenanya, Suharman mengimbau agar konsumen mengatur sebaik mungkin rencana pengeluaran sampai menjelang Lebaran nanti.
“Dan untuk kelompok bahan pangan, saya minta agar tak melakukan aksi panic buying. Terus pantau informasi, karena sampai sekarang, kita masih bisa pastikan, stok yang ada masih sangat cukup untuk kebutuhan hingga Lebaran nanti,” ungkapnya.
Kendati begitu, Suharman tak menampik adanya risiko dari sejumlah kelompok komoditas pemicu inflasi. Dari kelompok pangan, misalnya. Meski hingga akhir April lalu secara umum stok pangan dilaporkan cukup, lonjakan permintaan diperkirakan akan kembali terjadi pada Ramadan tahun ini.
“Dari kelompok administered price, harga tiket pesawat masih ada kemungkinan naik. Selanjutnya, juga dari naiknya tarif listrik, khususnya pada kategori pelanggan 900 VA. Kenaikan dimulai bulan ini, namun dampaknya kemungkinan akan semakin terakumulasi pada bulan berikutnya. Sebagai dampak lanjutan, diperkirakan tarif listrik akan ikut mengerek biaya tempat tinggal,” ujar dia.
Suharman menyebut, setidaknya ada sembilan langkah yang disiapkan untuk menekan inflasi. Pertama, sosialisasi kepada MUI dan para ulama untuk turut menyampaikan pesan agar masyarakat bijak dalam berbelanja.
Langkah kedua, adalah dengan menggencarkan iklan lewat media massa terkait imbauan bijak berbelanja. Selanjutnya, juga ada operasi pasar oleh Pemkot Balikpapan, yang didukung dengan imbauan wali kota kepada masyarakat.