Ketika Mesin Mampu Menari Tradisional

Profesor bidang Elektro ini berkeyakinan, dengan KRI2017 ini, seluruh peserta dapat mengkolaborasi kemajuan dan inovasi di bidang robotika, sehingga pembelajaran menjadi lebih terpacu. “Gelaran semacam ini seyogyanya menjadi momentum elaboratif, kita bisa mengambil pelajaran penting dengan berbagi inovasi antar peserta, juga para pendamping, agar ketika kita pulang ke kampus masing-masing, selain piala kejuaraan, pengetahuan baru juga di dapat,” nasihat Ashari

Ketua Umum KRI2017 Telkom University Dr Palti Sitorus menjelaskan, kontes robot ini merupakan kontes bergengsi skala nasional karena merupakan kompetisi resmi negara melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti). Selain itu, peserta yang lolos sebagai pemenang akan mengikuti puncak kompetisi dan bertemu dengan dengan tim terbaik dari Regional lainnya yang sebelumnya telah bertanding di Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Sriwijaya Palembang.

”Ini gelaran robot terbesar di Indonesia, tentu kami menyiapkan diri sebagai tuan rumah semaksimal dan sefasilitatif mungkin, sehingga peserta dapat berkonsentrasi penuh untuk menunjukkan performa robot-robot andalan mereka,” pungkasnya. (*/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan