jabarekspres.com, SOREANG – Proses pembebasan lahan proyek Kereta Api Cepat Indonesia China saat ini baru 50 persen.
Bupati Bandung, Dadang M Naser mengatakan, untuk Kabupaten Bandung pembebasan dilakukan di daerah Tegal Luar dengan total lahan sebanyak 430 hektar.
Menurutnya, pembebasan lahan ditargetkan rampung pada tahun ini. Bahkan, untuk mempercepat pihaknya sudah melakukan tender.
“Mudah-mudahan di tahun ini sudah mulai ada pemenang tender yang sifatnya investasi. Kami siap bantu dalam pembebasan lahan,” ujarnya kemarin (16/5).
Selain itu, pihaknya berharap agar ke depan di wilayah kereta api cepat di Tegaluar dibangun jalan tol yang bisa tembus sampai ke Soreang, Arjasari dan Majalaya.
Dadang munuturkan, terkait dengan perizinan dan DED jalur kereta cepat di Tegaluar sudah dilaksanakan dan tengah berjalan. Begitu juga dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung di Tegaluar sudah disesuaikan dengan keperluan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dirinya mengaku sudah bertemu dengan pihak KCIC dan akan bertemu lagi untuk membahas pemantapan jalur kereta cepat di Tegaluar. Dengan adanya jalur kereta cepat di Tegaluar, katanya akan mempercepat barang dan orang serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Termasuk pertumbuhan di daerah tersebut.Bahkan, saat ini masih ada beberapa lahan yang akan dibebaskan masih nego terkait harga.
Sementara itu, pengamat transportasi dan Konsultan Haris Muhamadul mengatakan, adanya jalur kereta cepat di Tegalluar diharapkan muncul jalur tol baru yang terkoneksi dengan beberapa wilayah Kabupaten Bandung.
Sehingga, kondisi ini harus segera merespon cepat untuk memicu pertumbuhan wilayah dan perekonomian warganya.
“(Tegaluar) itu awal dan akhir stasiun, itu akan lebih hidup dibanding stasiun antar Depo dan saya yakin KCIC akan menjadi transportasi favorit masyarakat Bandung Raya,” tutup Haris (mg3/yan)