Sementara itu, mekanisme penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK di Jawa Timur akan dibuat mirip seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN). Yakni, berada dalam jaringan terpadu pada satu laman online. Dengan demikian, siswa cukup mendaftar secara online.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Dr H Elih Sudiapermana menuturkan, sejak 1 Januari 2017 kewenangan pembinaan SMA dan SMK sudah beralih ke Provinsi Jawa Barat.
Ketika PPDB Kota Bandung diambil alih oleh pemerintah provinsi, kata dia, ini secara operasional mengurangi beban Dinas pendidikan Kota Bandung. ”Di sisi lain, Pemkot Bandung harus memikirkan bagaimana caranya agar anak-anak dari Bandung dapat kesempatan melanjutkan ke SMA dan SMK di Bandung lebih tinggi lagi,” tutur Elih, kemarin.
Sementara itu, penerapan sistem online juga sudah dijalankan Dinas Pendidikan Jawa Timur. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman mengatakan, proses seleksi diupayakan di masing-masing daerah.
Siswa luar kota yang akan mendaftar sekolah di kota lain bisa ikut mendaftar. Jika sudah diterima, siswa bisa datang ke sekolah yang dituju.
Meski begitu, sistem PPDB antara jenjang SMA dan SMK berbeda. Jenjang SMA menerapkan zonasi dan memiliki batasan kuota 10 persen untuk siswa antarkabupaten/kota. Sebaliknya, untuk jenjang SMK, tidak ada sistem zonasi. Batasan kuota siswa luar daerah pun ditiadakan.
Zonasi masuk SMA negeri di tiap kabupaten/kota bisa berbeda-beda. Surabaya, misalnya, memiliki lima zona. Yakni, timur, barat, utara, selatan, dan pusat. Setiap siswa bisa memilih dua sekolah. ”Pilihan pertama di dalam zona, pilihan kedua di luar zona,” terangnya. Prioritasnya, lanjut dia, adalah dalam satu zona berdasar tempat tinggal dan asal sekolah.
Sementara itu, untuk SMK, ada beberapa tahapan seleksi yang harus diikuti calon siswa. Yakni, tes potensi akademik (TPA), tes fisik, hingga tes kesehatan. Upaya itu dilakukan untuk menyeleksi siswa yang benar-benar tangguh. Sebab, mereka dipersiapkan atau berorientasi pada dunia kerja. Perusahaan membutuhkan anak yang sehat. Perusahaan juga membutuhkan anak yang tangguh di dunia kerja. Tidak mudah mengantuk, tidak mengonsumsi narkoba, dan memiliki kemauan belajar yang baik.