Segera, SMKN 1 Situraja Buka Jurusan Listrik

jabarekspres.com, SUMEDANG – SMK Negeri Situraja pada Tahun Ajaran 2017/2018 akan membuka jurusan baru berkaitan dengan pembangkit listrik.
Jurusan baru tersebut yakni jurusan hydro mechanical dan hydro electrical merupakan jawaban adanya sejumlah pembangkit listrik yang akan dibangun di kabupaten Sumedang.
”Bermula dari ngobrol dengan beberapa perusahaan yang kami kunjungi, ternyata tenaga kerja untuk jurusan listrik itu sangat banyak diperlukan. Apalagi di Sumedang sekarang ada Bendungan Jatigede dan akan dibangun Pembangkit Tenaga Listrik oleh Pak Surahman, kenapa kami tidak buka jurusan listrik yang spesifikasinya lebih kearah pembangkit,” ujar Elis Herawati pada Jabar Ekspres, kemarin (7/5).
Keinginan untuk membuka jurusan baru tersebut bukan isapan jempol, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan PT Waskita Energi Wado yang akan mengembangkan pembangkit listrik di hulu sungai Cimanuk dengan kapasitas 2×2,5MW+10MW.
Bahkan sebut dia, belum lama ini para siswa kelas X SMKN Situraja yang sudah melakukan praktik kerja industri langsung mendapat pencerahan dari Direktur Waskita Energi Wado, Ir Surahman terkait apa yang dinamakan hydro mechanical dan electrical. Termasuk peluang untuk bekerja untuk alumni yang jurusannya sangat besar bisa terserap di perusahaan itu.
”Jurusan baru ini juga untuk membuka peluang lebih besar bagi alumni SMKN Situraja untuk terserap di perusahan-perusahaan terdekat, sebelum mereka mencari kerja ke luar daerah. Insya Alloh Tahun Ajaran 2017/2018 SMKN Situraja akan membuka jurusan listrik. Mohon doa dan dukungan dari berbagai pihak,” harap kepala sekolah yang juga alumni kelistrikan IKIP Bandung itu.
Terpisah, Direktur Waskita Energi Wado Ir Surahman membenarkan telah melakukan sounding untuk kerjasama dengan SMKN Situraja. Dia berharap SMK di Kabupaten Sumedang dapat mendulang peluang dari adanya pembangkit listrik yang ada di aliran sungai Cimanuk, tak hanya Jatigede.
Apalagi sebut dia, pemilik pembangkit listrik Jatigede bukan Pemda Sumedang, melainkan otorita Jatigede, sehingga sumedang tidak mendapat apa-apa dari energi listrik yang dihasilkan sebesar 4×35 MW yang nantinya dijual ke PLN.
”Waduk serbaguna Jatigede, nantinya akan menghasilkan uang dari penjualan listrik ke PLN, penjualan air baku (bahan air minum) ke PDAM dan air untuk irigasi. Akan tetapi semua penghasilan itu bukan menjadi PAD (Pendapatan Asli Daerah, Red.) kabupaten Sumedang melainkan milik otorita Jatigede. Sehingga lagi-lagi Sumedang tidak mendapatkan penghasilan dari penjualan tersebut melainkan hanya sedikit saja seperti dari pajak pendapatan dan pajak bumi dan bangunan,” ujar Surahman.

Tinggalkan Balasan