jabarekspres.com , CILEUNYI – Pemerintah Kabupaten Bandung menargetkan kepada seluruh kecamatan harus mengikuti standar kelayakan untuk anak.
Bunda PAUD Kabupaten Bandung, Hj. Nia Agustina Dadang Naser, mengatakan Kabupaten Layak Anak (KLA) terbentuk mulai dari lingkungan keluarga. Sehingga orangtua harus mau mendengar, memperhatikan dan memenuhi hak-hak anak.
“Jika kita sebagai orang tua menyayangi anak kita sebaiknya kita mau mendengar apa yang menjadi kebutuhan anak-anak,”jelas Nia ketika ditemui acara Gebyar 1000 Anak Usia Dini di Griya Cinunuk Kecamatan Cileunyi, kemarin (3/5)
Menurutnya, untuk menerapkan konsep ini bisa di breakdown mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa, RW hingga lingkup terkecil yaitu keluarga.
Nia menyebutkan Kecamatan Cileunyi sebagai contoh kawasan yang mempunyai warna lain dalam menyikapi pemenuhan hak-hak anak ini. Sebab, untuk pemenuhan KLA ini di kecamatan Cileunyi sudah ada Rumah Belajar Moderen (RBM) dan Ikatan Keluarga Anak Dengan Kecacatan (IK-ADK).
“Inikan sangat bagaus dan sudah terjalin kerjasama yang baik dari mulai pemberian bantuan, pengelolaan bahkan kekaryaan/wirausaha bagi orangtua juga,”ucap dia
Untuk itu, dengan adanya fasilitas tersebut maka dirinya ingin menjadikan Kecamatan Cileunyi sebagai percontohan bagi Kecamatan dengan IPM tertinggi se-Kabupaten Bandung.
Nia mengapresiasi dengan penyelenggaraan Gebyar ini. Sebab dengan aktivitas dan pertewmuan antar guru dan masyarakat dapat menjalin kebersamaan di antara lembaga PAUD yang ada di Kecamatan Cileunyi.
“Ini bisa mempererat dalam talisilahturahmi juga untuk memfasilitasi dalam menggali potensi baik untuk peserta didik, guru maupun lembaga,”pungkas dia.
Dalam kesempatan tersebut, Pelatihan dan Lomba Menggambar untuk guru, Lomba menyanyi bersama, Lomba Tahfidz Al-qur’an, dan Lomba Mewarnai untuk anak PAUD Kategori Kelompok PG, A dan B serta Lomba Menyanyikan Lagu Anak untuk perwakilan orangtua dari setiap lembaga PAUD se-Kecamatan Cileunyi.(ign/yan)