jabarekspres.com, BANDUNG – Banyaknya modus-modus kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang terjadi di Jawa Barat perlu kewaspadaan semua pihak. Baik dari aparat penegak hukum ataupun elemen masyarakat.
Penyidik Madya Reskrimsus Polda Jabar AKBP Harso Pudjo Hartono mengatakan, sebetulnya pola-pola modus kasus korupsi saat ini sangat banyak. Tetapi, yang perlu diwaspadai mulai dari Perencanaan, Penganggaran, pelaksanaan atau pengadaan
“Jadi mulai dari perencanaan dan pelaksanaan itu ada semuanya. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada interfersi dari pejabat-pejabat tertentu untuk menggolkan anggaran dari pusat kedaerah,”jelas surono ketika ditemui dalam acara seminar pemberantasan korupsi dalam bingkai penegakan hukum di Indonesia di Gedung Indonesia Menggugat kemarin (26/4)
Menurutnya,modus yang biasa terjadi yaitu, Perkiraan Harga Sendiri (HPS) dalam tender, Markup Harga, rekayasa anggaran proyek, proposal bodong yang diajukan untuk permintaan dana Hibah dan Bansos. Bahkan, dalam aturan sering kali dibuat terlebih dahulu untuk memuluskan rencana melakukan tindakan korupsi tersebut.
Harso menegaskan untuk kasus tingkat Korupsi yang sering terjadi biasanya untuk penggunaan Bansos dan Dana Hibah dengan menggunakan proposal Fiktif. Sehingga bantuan tersebut mengalir kepada orang-orang untuk digunakan kepentingan lain yang bukan peruntukannya.
“Untuk pengadaan barang dan Jasa juga cukup marak terjadi, malah banyak kasus-kasus yang saat inI tengah diatangani,”kata Harso.
Disinggung, akan terjadinya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 2018, dirinya mengaku kerawanan dan peluang korupsi bisa saja terjadi melalui penyalahgunaan anggaran seperti Bantuan Dana Desa.
“Ini juga terus akan kita awasi dan saya mengajak seluruh masyarakat juga untuk ikut mengawasinya agar bila ditemukan penyimpangan akan segera dilakukan prosen penyelidikan,”kata dia
Ditempat sama Asisten Tindak Pidana Khusus Anwarudin Sulistyono mengungkapkan, bahwa saat ini sudah banyak kasus-kasus korupsi yang sudah ditangani Kejaksaan Tinggi Jabar.
Meskipun tidak bisa memberikan data, dirinya memastikan untuk kasus korupsi pasti selalu terjadi setiap tahunnya.
Ia memaparkan, dari banyaknya kasus korupsi yang telah diproses banyak terdakwa yang sudah menjalani hukuman. Namun, ia mengakui kadang vonis yang ditetapkan untuk koruptor masih banyak yang membuat sebagian masyarakat merasa tidak puas.