jabarekspres.com, BANDUNG – Wali Kota Bandung mengimbau warga Kota Bandung waspada pada cuaca ekstrem. Sebab, kerusakan dari cuaca ekstrem tersebut tidak bisa diprediksi.
Untuk diketahui, hujan dan angin kencang Rabu (19/4) membuat beberapa pohon tumbang di 63 titik dan menimpa delapan kendaraan roda empat, satu kendaraan roda dua dan menimpa 24 rumah.
Ridwan Kamil saat mengunjungi Badan metereologi, krimitalogi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung mengatakan, Rabu kemarin terjadi kondensasi di mana penguapan udara dengan pembekuan sampai -44 derajat. ”Nah, pembekuan ini menyebabkan uap itu yang tadinya menjadi di awan dan sebagainya tiba-tiba menjadi es turun dalam waktu bersamaan maka dengan ketebalan lebih dari 5 sentimeter putih maka seperti salju,” paparnya.
”Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” sambungnya.
Dia juga mengimbau, warga lebih berhati-hati dalam 2-3 hari ke depan. Sebab, cuaca lebih cepat berubah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan, Pemakaman dan Perumahan (DP3) Kota Bandung Arief Prasetya mengaku, tidak menghalau cuaca buruk. Meski dia juga sadar betul, kualitas pohon dan tanah di Kota Bandung juga menurun.
”Prinsip pohon itu dari ujung daun dan ujung akar itu bertemu. Satu pohon dengan pohon lain menguatkan. Kondisi di kota dan di hutan berbeda,” ujarnya.
”Di kota, tentu banyak akar pohon yang terpotong karena pembangunan pondasi,” sambungnya.
Disinggung soal ganti rugi untuk korban, Arief mengatakan, sedang berupaya seperti kota-kota lain yang sudah ada memberikan santuan. ”Tapi sifat hanya sebatas santunan bukan ganti rugi full kerugian,” tegasnya. (pan/rie)