jabarekspres.com, BANDUNG – Setelah musim lalu sempat tergusur keluar Bandung, kini Persib dapat kembali menggunakan stadion Si Jalak Harupat (SJH) dan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Akan tetapi, dilema masih melanda Maung Bandung terkait dua lapangan terbaik.
Adalah kondisi rumput GBLA yang membuat penggawa Persib dilema. Dua kali uji tanding di sana, menang atas Persika Karawang 7-0 dan kalah dari Bali United 1-2, membuat mereka tahu betul karakter lapangan dan rumput GBLA yang masih belum sempurna setelah digunakan penutupan PON 2016 lalu.
Kapten Persib, Atep, menerangkan bahwa rekan-rekannya mulai mengeluhkan rumput GBLA. “Kan baru diperbaiki jadi belum rata rumputnya. Tanahnya juga masih gembur, membutuhkan tenaga lebih. Jadi cepat lelah,” bebernya.
”Kalau dari segi kondisi lapang sih saya lebih condong ke Si Jalak Harupat,” sambungnya tegas.
Namun, mengingat laga pembuka Go-Jek Traveloka Liga 1 melawan Arema FC 15 April nanti sudah diputuskan di GBLA, Atep tetap menghormatinya. Ia bahkan menyambut positif keputusan itu.
”Untuk atmosfer penonton bagus di GBLA. Karena daya tampungnya lebih besar. Bobotoh yang datang pun akan lebih banyak,” pungkas Atep.
Sebelumnya, PB PON XIX/2016 Jawa Barat bertanggungjawab melakukan rehabilitasi rumput GBLA meski diklaim telah selesai namun masih tampak kurang sempurna. Pengerjaan rumput dilakukan oleh tim pelaksana rumput GBLA yang berakhir pada Februari lalu. Selanjutnya GBLA keseluruhan dikembalikan kewenangannya kepada Pemerintah Kota Bandung sebagai pemilik stadion. (sib/any/ign)