jabarekspres.com, SOREANG – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA akan dilaksanakan secara serentak berlangsung mulai 10-13 April 2017, mendatang. Selain mempersiapkan sarana komputer, sekolah akan melakukan koordinasi dengan pihak PLN untuk mengantisipasi gangguan listrik.
Kepala SMAN 1 Soreang, Nunung Sumirat membenarkan terkait hal itu, dia menjelaskan pelaksanaan UNBK Tahun 2017 agak berbeda seperti tahun tahun sebelumnya.
”Ujian nasional tahun ini, dilaksanakan secara serentak dan berbasis komputer. Hal itu, sesuai dengan anjuran dari Gubernur Jawa Barat. Pasalnya, saat ini segala kebijakan untuk tingkat SMA/SMK menjadi kewenangan dari Pemerintah Provinsi,” jelasnya saat ditemui di SMAN 1 Soreang, Jumat (7/4).
Menurutnya tahun ini UNBK pertama kali dilaksanakan di sekolah yang ia pimpin, karena tahun lalu masih UN tulis. untuk sarana dan prasarana pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Soreang, pihak sekolah baru memiliki 100 unit komputer.
”Jumlah komputer yang tersedia belum sesuai dengan jumlah siswa yang akan mengikuti UNBK, walau sudah dibagi sesi. Dari 165 komputer jumlah minimal yang dibutuhkan, baru tersedia 100,” akunya
Nunung menambahkan karena kemampuan sekolah baru bisa menyediakan 100 unit komputer, akhirnya kami mengadakan kerjasama dengan SMPN 1 Soreang. Kebetulan jarak tempuhnya tidak terlalu jauh, adapun ruangan yang disiapkan lima ruang, dua diantaranya disiapka di lokasi SMP. Tuturnya
”Jumlah peserta yang mengikuti UNBK sebanyak 485 siswa. Selama ini pihak sekolah terus memberikan pembekalan dengan mengadakan simulasi dan pelatihan menggunakan sistem komputer. Karena memang siswa tidak semuanya menguasai komputer, paling hanya 40 persennya yang sudah mahir. Makanya dengan adanya UNBK ini, siswa mengadakan pelatihan secara intensif,” akunya.
Pada pelaksanaan UNBK mendatang sudah dihitung dalam satu hari, dilakukan selama tiga sesi sejak pukul 07.00-16.00 WIB, mencakup empat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Peminatan. dengan adanya UNBK ini dari segi anggaran yang dikeluarkan memang cukup besar dan sepenuhnya ditanggung pihak sekolah. Karena, untuk sarana dan prasarana ini tidak ada bantuan dari Pemrov.
Untuk meminimalisir adanya gangguan dalam pelaksanaan UNBK, baik jaringan atau intalasi listrik dan kondisi alam yang tidak terprediksi saat siswa mengerjakan soal yang diujikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan PLN.