jabarekspres.com, JAKARTA – Tepat pukul 00.00 semalam (1/4), Jembatan Cisomang di ruas tol Purbaleunyi resmi dibuka kembali untuk semua golongan kedaraan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry TZ menuturkan, secara teknis jembatan tersebut memang sudah bisa dilewati oleh seluruh golongan kendaraan. Namun, tambah Herry, pihaknya memperketat aturan berat kendaraan yang boleh melewati jembatan tersebut. Yakni dengan melakukan screening di dua titik utama.
”Itu sudah diantisipasi. Ada tempat timbang, tempel stiker, dan tempat dikeluarkannya kendaraan yang overloading dari jalan tol. Maksimal 45 ton. Lebih dari itu, harus keluar di pintu tol terdekat,” katanya kemarin (31/3).
Herry menuturkan, dibukanya kembali Jembatan Cisomang menjadi momen yang pas untuk mengedukasi masyarakat terkait overloading kendaraan. Selama ini, hal tersebut menjadi sesuatu yang diabaikan. Akibatnya, banyak sekali jalan yang usianya menjadi sangat pendek. Termasuk Jembatan Cisomang itu. Herry mengatakan, salah satu penyebab terjadinya pergeseran di Jembatan Cisomang adalah beban jalan yang terlalu berat.
”Ini memang jadi penyebab kerusakan infrastruktur. Jalan jadi rusak dini.
Belum waktunya diperbaiki sudah harus diperbaiki. Secara ekonomi mahal sekali dana yang harus dikeluarkan untuk perbaikan itu,” terangnya.
Herry memaparkan, jalan umumnya punya usia tertentu. Dengan beban yang berlebihan, usia jalan itu jadi lebih pendek. Kerusakan akibat overloading itu jadi berkali-kali lipat ketimbang jalan yang bebannya sesuai dengan peruntukannya. ”Jika overloading-nya dua kali lipat saja kerusakannya bisa 16 kali lebih cepat dari normal. Otomatis itu akan mengurangi usia infrastruktur,” paparnya.
Menurut Herry, aturan tersebut akan diberlakukan juga untuk daerah lain. Harapannya, para pengguna jalan jadi teredukasi dan lebih tertib menjalankan aturan yang ada. ”Ini akan jadi proyek pertama dan akan menggelinding ke proyek lainnya. Semoga dengan ini bisa lebih tertib dan teratur,” tuturnya. (and/rie)