jabarekspres.com, NGAMPRAH – Temuan tujuh kerangka manusia prasejarah di kawasan Gua Pawon Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) seharusnya dapat diapresiasi serta menjadi perhatian pemerintah setempat.
Anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung, T. Bachtiar mengataakan, riset dan penelitian yang dilakukan sejauh ini menemukan hasil yang luar biasa sehingga patut mendapat perhataian lebih dari pemerintah
“Khusus di Indonesia bagian barat, temuan manusia prasejarah tertua baru ada di kawasan Gua Pawon,” jelas Bahtiar.
Menurutnya, adanya temuan kerangka manusia zaman mesolitikum tersebut tentunya menjadi sumbangsih cukup besar bagi khazanah ilmu pengetahuan masyarakat dunia.
Dengan begitu, temuan ini dapat menyusun bagaimana perkembangan kebudayaan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern sekarang ini.
Selain itu, temuan kerangka hewan prasejarah beserta peralatan yang digunakan pada saat itu, dapat juga menjelaskan bagaimana perubahan kondisi alam khususnya di kawasan sekitaran Gua Pawon, lebih luasnya Jawa Barat.
“Sejumlah temuan baik itu kerangka manusia, kerangka hewan dan alat-alat yang digunakan di sana tentunya bisa menyusun teka-teki perkembangan manusia serta kondisi lingkungan di Jawa Barat. Karena mereka hidupnya berkelana dan pola hidupnya masih memungut apa yang ada di alam, jadi saya yakin masih ada kerangka manusia prasejarah di daerah lainnya di Jawa Barat,” terangnya.
Untuk itu, ketertarikan akan penelitian perkembangan manusia prasejarah di kawasan Gua Pawon bahkan telah menggugah arkeolog asal Perancis, yakni Jean Christophe (Agustus, 2009) untuk melakukan penelitian. Bahkan, dia menyarankan adanya penilitian lebih lanjut untuk kawasan di sekitaran Gua Pawon.
“Sangat mungkin kerangka ini merupakan kerangka tertua yang pernah ditemukan di Indonesia bagian barat. Perlu adanya penelitian lanjutan yang intensif di kawasan ini, karena manusia tidak diam di satu tempat, melainkan terus menjelajah,” kata Bahtiar
Disinggung soal kondisi Gua Pawon saat ini, menurut Bachtiar, kondisinya belum tertata dengan baik. Hal itu salah satu sebabnya adalah belum sepenuhnya melibatkan orang-orang ahli, seperti ahli landscape, ahli biologi, ahli museum, ahli geografi dan ahli geologi. Padahal, jika pemerintah konsisten ingin menjaga kawasan Gua Pawon dan sekitarnya, tentunya keterlibatan orang-orang ahli sangat diperlukan.