jabarekspres.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung dinilai belum siap menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) tahun ajaran 2016/2017 pada Mei mendatang. Dari 300 SMP di Kabupaten bandung, hanya 70 sekolah atau hanya 25 persen saja yang siap melaksanakan ujian online tersebut. Sedangkan peserta Ujian Nasional di Kabupaten Bandung sebanyak 22 ribu siswa.
”Target awal ingin 50 persen jumlah siswa bisa melaksanakan UNBK. Karena terkendala sarana, baru 25 persen dari 22 ribu siswa SMP,” ungkap Juhana di sela Talk Show dengan tema Menjadi Guru Pembelajar dan Penulis Menuju Pendidikan Bermutu di Gedung PGRI Kabupaten Bandung, Kecamatan Katapang, kemarin (16/3).
Menurutnya, sarana prasana menjadi kendala dalam melaksana UNBK di Kabupaten Bandung. Namun hal itu menjadi tantangan pihak agar tahun sekarang bisa mengadakan sarana komputer untuk tiap sekolah usai dengan jumlah siswa. Dengan catatan ada anggarannya dari APBD yang cukup besar.
Walaupun belum sesuai dengan apa yang ditargetkan, secara umum Siswa SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung siap untuk mengikuti UNKB yang akan dilaksanakan Mei mendatang.
”Walau baru 25 persen Siswa SMP yang bisa mengikuti UNBK, karena terkendala sarana komputer secara umum siap untuk melaksanakan UNBK,” ujar dia.
Juhana menambahkan, hal ini menjadi tantangan sehingga tahun berikutnya seluruh siswa di Kabupaten Bandung bisa mengikuti UNBK.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang M Naser dalam Pelantikan dan Pengangkatan Sumpah Jabatan Baru Tenaga Administrasi dan Fungsional Rabu (15/3) mengatakan, Disdik dan Dinas Kesehatan sebagai penelan anggaran terbesar. Mengingat anggaran pendidikan sudah melewati 30 persen, sedangkan anggaran kesehatan sudah melewati 18 persen.
”Memang Disdik dan Dinkes merupakan dinas ’pemacok’ anggaran. Tapi ini merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Bandung,” katanya.
Berkenaan dengan hal tersebut, Dadang mengatakan, tidak berlebihan jika Pemkab Bandung menargetkan IPM Tahun 2017 sebesar 71,23 poin, Indeks Kesehatan sebesar 77,13 poin dan Indeks Pendidikan sebesar 86,32 poin.
Dia juga mengingatkan kembali fokus pembangunan lima tahun ke depan yang salah satunya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui sarana pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan memadai secara kuantitas.