Polda Jabar Target Bom Panci

Sementara itu, Ketua RT 09, Suhendra saat ditemui di lokasi penggeledahan mengatakan, sebelumnya Soleh dibawa oleh polisi dan hari ini. Kedua istri Soleh pun beserta anak-anaknya dibawa polisi.

Menurutnya, keseharian Soleh dan istri-istrinya biasa saja, dan Soleh merupakan penjual susu murni. Namun kalau untuk bergaul dengan tetangga sekitar Soleh sangat tertutup. ”Soleh dan keluarganya cukup tertutup, tidak pernah bergaul dengan tetangga sekitar. Mereka tinggal di wilayah ini, sudah 6 tahun lamanya,” kata Suhendra.

”Saya baru tahu bahwa Soleh terlibat dalam aksi bom panci itu, karena saya dan masyarakat lainnya tidak mencurigai pada Soleh dan istrinya,” tambah Suhendra. (yul/rie)

Diketahui Pakai Uang Pribadi

Densus 88 Anti Teror berhasil membekuk dua terduga teroris yang terlibat dalam bom panci Yayat Cahdiyat di Bandung. Keduanya, Agus Sujatno alias Abu Muslim dan Soleh alias Zalzalat. Mereka menggunakan uang pribadinya untuk mendanai aksi teror. Ditemukan 12 kg bahan peledak yang biasa disebut Mother of Satan, dengan nama ilmiah triaceton triperoxide (TATP). Bahan peledak itu masuk kategori primer high explosive.

Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan, kedua terduga teroris ditangkap pada 8 Maret 2017 di Bandung. Agus ditangkap di jalan Kebun Gadang 3 kelurahan Maleker, Batununggal Bandung.”Soleh ditangkap di tempat berbeda ya,” ujarnya.

Yang mengerikan, dalam penggerebekan di rumah Agus ditemukan sejumlah barang bukti bahan peledak. Yakni, TATP, Hidrogen Peroksida, HCL, Aseton, Asam Nitrat, parafin, panci, kabel, paku, korep api, baterai dan selotip. ”Barang bukti ini menunjukkan masih ada upaya untuk membuat bom,” ungkap Boy.

Salah satu yang paling menyedot perhatian Densus 88 Anti Teror adalah keberadaan bahan peledak TATP. Bahan peledak ini biasa dikenal dengan sebutan mother of satan. Nama itu disematkan karena sensitifitasnya yang tinggi. Gesekan, benturan dan suhu udara bisa menyulut bahan peledak tersebut. ”Dia sensitif sekali,” ujar seorang petugas Puslabfor Mabes Polri yang enggan disebut namanya.

Menurutnya, TATP ini merupakan bahan peledak primer high explosive yang kekuatannya ledakan mencapai 5.300 meter per detik. Bila digunakan dengan tepat, maka ledakannya bisa maksimal. ”Bahkan, rumah Agus ini bisa dibilang sebagai laboratorium yang membuat bahan peledak. Bahan peledak yang Yayat gunakan juga dibuat di sini,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan