Inisiatif Bangun Jembatan Gantung

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Jembatan penghubung antara dua desa di Kecamatan Gununghalu dan Kecamatan Rongga terpaksa dibangun oleh warga sekitar menggunakan swadaya masyarakat. Sebab, bantuan pemerintah tak pernah kunjung dating untuk memperbaiki jembatan gantung yang terbuat dari bambu ini menjadi akses utama soal ekonomi dan pendidikan masyarakat.

Tokoh masyarakat Kampung Bolenglang, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Abah Aji, 68, mengatakan, jembatan sepanjang 24 meter dan lebar 1,5 meter tersebut dibangun oleh 18 dusun dari Kecamatan Gununghalu dan Rongga.

Sesepuh kampung ini menjelaskan, jembatan bambu pertama kali dibangun 17 tahun lalu, keberadaan jembatan dirasa vital lantaran menjadi aksebilitas efektif bagi 600 kepala keluarga dipemukiman tengah hutan ini.

”Kalau dulu sebelum ada jembatan harus nyebrang menunggu air surut dulu. Tapi, setelah itu warga berinisiatif untuk membangun jembatan,” katanya kepada wartawan di Rongga, kemarin (5/3).

Warga sebenarnya sudah berupaya meminta bantuan pemerintah setempat agar dibangunkan jembatan yang lebih kokoh dan permanen, namun sayangnya keinginan warga seolah jadi harapan tanpa ada bukti nyata. ”Dari tahun 2013 lalu pejabat KBB sempat ada yang ke sini. Tapi, tidak ada tindaklanjutnya,” paparnya.

Sejak saat itu memang kerap datang tim berseragam PNS mengendarai mobil plat merah mengaku orang pemerintah kabupaten. Mereka mendata, mengambil gambar dan bertanya kondisi jembatan menjanjikan segera dibangun. Tetapi kenyataan berkata lain dan pembangunan yang dijanjikan tidak terlaksana.

Terpisah, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Trapawana Jawa Barat David Riksa Buana menuturkan, kondisi jembatan tersebut memang sudah tidak layak dan sangat membahayakan jika terus dibiarkan. Padahal, warga hanya ingin perbaikan agar jembatan tersebut bisa permanen dan benar-benar aman.

”Poinnya hanya ingin aman dan tidak ada masalah apa-apa. Kalau dibiarkan sangat memprihatinkan,” terangnya.

Saat ini, kata dia, sumbangan kolega dan dermawan yang dihimpun lembaganya diharapkan mampu memenuhi keinginan warga yang mengandalkan hasil kebun sereh wangi dan sayuran ini. Sedikitnya 21 sak semen dan uang senilai Rp 33 juta dari dermawan sedikitnya bisa membangun pondasi dan rangka jembatan.

”Jembatan ini kembali direnovasi agar jauh lebih aman. Mudah-mudahan ke depan ada tindaklanjut dari pemerintah,” pungkasnya. (drx/fik)

Tinggalkan Balasan