Sebelas Kecamatan di Kuningan Masih Rawan Bencana

Karakteristik bentang alam Kabupaten Kuningan sebagian besar merupakan perbukitan dan pegunungan. Mau tak mau menyimpan potensi rawan bencana alam. Seperti letusan gunung berapi, tanah longsor dan juga gerakan tanah.

Agus Panther, Kuningan

SELAIN itu, Kuningan rawan banjir. Hal itu disebabkan faktor besarnya aliran air permukaan yang tidak sempat meresap ke dalam tanah. Kemudian sungai-sungai yang ada sekarang sudah mengalami pendangkalan.

Soal pendangkalan, salah satu penyebabnya karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai. Serta lebar sungai yang semakin berkurang. Akibatnya, masyarakat mengalami kerugian, baik materi maupun nonmateri.

Bupati Acep Purnama menegaskan, curah hujan Februari sampai Maret berdasarkan data Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih tinggi. Yakni mencapai 150 milimeter.

Kondisi ini patut mendapat perhatian semua komponen masyarakat serta pemerintah. Karena bisa saja terjadi longsor dan banjir.

”Selama dua bulan terakhir ini banyak kejadian bencana alam di Kabupaten Kuningan. Mulai pergerakan tanah di Cimeong, banjir bandang di Cibingbin, banjir di beberapa wilayah, serta yang terbaru ambrolnya badan jalan nasional di Desa Kawahmanuk, Kecamatan Darma,” tutur bupati.

Pemerintah daerah, kata bupati, langsung melakukan penanganan terhadap berbagai kejadian bencana alam tersebut. Untuk warga di Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, dan masyarakat di Dusun Cimeong, Desa Cilayung yang rumahnya mengalami keretakan akibat pergerakan tanah, pemerintah sudah menyiapkan lahan untuk relokasi.

Bukan hanya lahan saja, tapi pemerintah daerah juga membangun rumah untuk puluhan kepala keluarga di dusun tersebut. ”Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban moral pemerintah terhadap masyarakatnya yang mengalami musibah,” papar bupati.

Begitu juga dengan banjir di Cibingbin, menurut Acep, pemerintah bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) melakukan normalisasi Sungai Cijangkelok yang sudah mengalami pendangkalan.

Di samping itu, BPBD juga melakukan pendataan terhadap rumah warga yang mengalami kerusakan, perbaikan infrastuktur jalan, sarana pendidikan serta fasilitas publik lainnya. ”Pascabencana, pemerintah dibantu berbagai elemen masyarakat melakukan penanganan dan menyalurkan bantuan bagi warga korban banjir. Ini upaya-upaya dari pemerintah daerah, di mana saya kebetulan dipercaya menjadi pemimpin atau bupati,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan