Pemda Harus Lebih Cepat Tanggulangi Banjir

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon Dave Akbarsyah Fiakrno Laksono mendesak, Pemerintah Kabupaten Cirebon lebih cepat tanggap menaggulangi bencana banjir yang melanda wilayahnya. Dave juga meminta pemerintah daerah memprioritaskan rehabilitasi infrastruktur dan program penanggulangan bencana.

Hal tersebut dikatakan Dave Laksono menyoroti langkah penannggulangan bencana banjir yang kembali menerjang berbagaiwilayah di Cirebon belakangan ini.

”Saya juga mendesak pemerintahan daerah agar alokasi anggaran APBD harus jelas untuk penanggulangan bencana. Pembanguunan infrastruktur yang rusak akibat banjir serta program pembangunan untuk mengantisipasi bencana juga harus jelas dan akuntabilitasnya bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Dave Laksono.

Selain mendorong pemerintah lebih cepat dalam bekerja menganstisipasi bencana, Dave laksono juga telah memerintahkan kepada Fraksi Partai Golkar di DPRD Kabupaten Cirebon, untuk memberikan pengawasan yang ketat. ”Fraksi Partai Golkar harus mendorong program rehabilitasi infrastruktur, terutama penanggulangan bencana segera dilakukan. Karena dampaknya sangat meluas, bukan hanya pada masalah sosial, tetapi juga dampak ekonomi, pendidikan dan  masalah kesehatan masyarakat,” tandasnya.

Menurut Dave Laksono yang juga Anggota Komisi I DPR RI ini, bencana banjir ini sudah merugikan banyak orang, merusak properti, mengganggu perekonomian, menyulitkan orang untuk melakukan aktivitas, bahkan korban jiwa. ”Mestinya pemerintah daerah harus lebih cepat, kalau ada banjir segera datang untuk penanggulangannya. Sebab, hanya butuh koordinasi saja antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,” kata Dave.

Pihaknya sudah jauh hari sudah menyampaikan untuk segera melakukan antisipasi sebelum musim hujan. Agar sungai-sungai yang ada di berbagai wilayah dinormalisasi dan dikeruk. Pemerintah tidak bisa beralasan adanya penduduk di daerah alirasn sungai, lantas membiarkan masalahnya.

”Kalau pemerintah hanya bisa menyalahkan ada penduduk ya tidak bakal kelar. Mestinya bikin program dong, ada sosialsiasi, direlokasi dan dipindahkan ke tempat yang aman. Diperbaiki tanggulnya, sungainya dikeruk diperdalam,” tuturnya.

Dia berpandangan, pemerintah daerah lamban karena telah bertahun-tahun dibiarkan pemerasalahan ancaman banjir di wilayah Cirebon. Sejak akhir 2016 ancaman banjir sudah melanda warga di berbagai daerah di Kabupaten Cirebon mulai dari Tuimur, sudah menyebar ke selatan, utara dan barat.

Tinggalkan Balasan