bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Bunda Literasi Kabupaten Bandung Barat, Elin Suharliah Abubakar mengajak seluruh masyarakat untuk membudayakan dan membiasakan membaca dalam kehidupan sehari-hari. Karena menurutnya, dengan membaca tidak hanya akan menambah ilmu, tetapi juga akan memberikan nilai lebih jika diaplikasikan ilmu yang dibaca ke dalam kehidupan nyata.
”Contoh, kita bisa menciptakan sebuah kerajinan tangan dengan membaca dan mempelajari teori yang kita baca dari sebuah buku. Kemudian kita bisa menjual hasil kerajinan tersebut, sehingga memberikan nilai lebih secara ekonomi,” tutur Elin ketika membuka Sosialisasi Bidang Perpustakaan yang diselenggarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten Bandung Barat di Lembang kemarin (19/2).
Menurut Elin, membaca juga merupakan salah satu upaya membantu dalam mewujudkan visi Kabupaten Bandung Barat CERMAT, sehingga akan lahir masyarakat dan generasi yang cerdas dalam kehidupan sehari-hari, rasional dalam menghadapi berbagai permasalahan, dengan demikian akan membawa Kabupaten Bandung Barat lebih maju serta agamis yang ditopang oleh tubuh yang sehat.
”Saya yakin visi CERMAT bisa terwujud sesuai dengan cita-cita bersama dimulai dengan membaca,” terangya.
Untuk melahirkan generasi CERMAT, Elin juga mengajak masyarakat untuk lebih mensosialisasikan membaca kepada anak-anak sejak usia dini, sehingga akan menjadi sebuah kebiasaan positif hingga mereka dewasa kelak.
”Kehadiran gadget memang memberikan kemudahan dengan berbagai aplikasi yang serba canggih. Tapi gadget juga bisa memberikan dampak negatif pada anak jika tidak dilakukan pengawasan yang ketat oleh kedua orangtuanya, termasuk bisa membuat anak-anak ketergantungan terhadap gadget,” jelasnya.
Untuk lebih meningkatkan minat baca masyarakat, saat ini Pemkab Bandung Barat berusaha mendekatkan perpustakaan yang terintegrasi sebagai pusat kegiatan masyarakat dengan melibatkan mereka secara langsung.
”Konsepnya juga tidak seperti dulu. Jika dulu perpustakaan dikenal sebagai tempat mencari ilmu dengan suasana yang tenang dan sunyi, namun tidak demikian dengan saat ini karena perpustakaan menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat, sehingga proses belajar juga dilakukan dengan konsep yang lebih seru dan menarik minat baca masyarakat,” tandasnya. (drx/fik)