Persib Genjot Penguatan Otot

bandungekspres.co.id, Bandung – Persib Bandung akan menekankan latihan nordic hamstring pada musim 2017. Itu karena frekuensi pemain terkena cedera hamstring cukup tinggi di musim 2016 lalu.

Berdasarkan data, Fisioterapis Persib Benidektus Adi Prianto membenakan, cedera terbanyak musim lalu adalah di bagian hamstring. Yaitu 45 persen, terdiri dari 27 persen pada Grade 1 hamstring strain alias otot yang tertarik.

”Kalau grade 2 ada robekan sebanyak 7 persen disebut strain tendon, dan 11 persen tend in opathy hamstring lateral, itu di bagian samping hamstring,” papar Beni, baru-baru ini.

Karena itu, Beni berkoordinasi dengan pelatih fisik Yaya Sunarya juga dokter tim Rafi Ghani. Itu untuk mengantisipasi agar cedera hamstring tidak kembali gencar terjadi.

Diketahui, Otot hamstring adalah salah satu otot penggerak utama saat berlari terutama saat melakukan sprint. Resiko terkena cedera semakin besar bilamana kesiapan dan kelenturan otot belum maksimal.

Untuk itu, latihan nordic atau penguatan otot akan digencarkan dalam sesi latihan Maung Bandung. Secara pribadi, Beni pun ingin musim ini minim pemain yang terkena cedera.

”Makanya di latihan ke Pak Yaya lebih ke penguatan ke hamstringnya, namanya latihan nordic hamstring, mudah-mudahan bisa bantu enggak sebanyak tahun kemarin,” urainya.

Beni mengatakan, apabila ada pemain yang pernah terkena cedera hamstring maka kecenderungan mengalami kembali cukup besar. Namun itu tergantung kedisiplinan dan kemandirian pemain untuk mencegahnya.

”Bagaimana pemain itu sendiri caranya terkadang beda-beda. Misal pemain itu setelah cedera punya kesadaran latihan spesifik ke penguatan tertentu. Ada juga pemain yang sudah sembuh sudah saja,” ucapnya.

Beni menilai, kepedulian para pemain untuk mengantisipasi cedera cukup tinggi. Di mana ketika merasakan ada yang tidak beres pada kondisi fisiknya langsung melapor. Namun tingkat kepedulian itu masih di bawah pemain asing. ”Setelah melapor nanti kita rawat agar benar-benar bugar,” ucapnya.

Beni akan membiasakan setiap tahun merekap frekuensi cedera penggawa Maung Bandung. Hal ini sangat penting, agar dari satu musim ke musim berikutnya pemain bisa kian bugar terbebas dari cedera.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan