”Tadinya jembatan darurat akan menggunakan pohon kelapa. Tapi kemungkinan tidak bisa karena tidak akan kuat. Nanti akan diganti dengan kayu ditambah penahan dari besi dan menggunakan bronjong serta batu. Panjangnya akan dibuat sekitar 12 meter,” bebernya.
Usman mengaku sudah merekomendasikan ke Dinas Pekerjaan Umum Jawa barat agar ke depan dibangun jembatan permanen. Tapi, dia belum bisa memastikan apakah pembangunannya akan dilakukan tahun ini atau tahun depan, tergantung ketersediaan anggaran.
”Tapi melihat kondisinya, pembangunan harus dilakukan tahun ini. Kita juga sudah konsultasikan penanganannya. Selanjutnya kami laporkan ke pimpinan sebagai bahan pertimbangan,” imbuhnya.
Saat ini BPBD sudah membuat draf penetapan status tanggap darurat bencana untuk wilayah tersebut. Penetapan itu sangat penting untuk mempercepatan penanganan bangunan jembatan roboh.
”Tinggal ditanda-tangan pak bupati. Status tanggap darurat bencana diberlakukan mulai 4 Januari hingga 6 Februari dengan penanganan teknis pembuatan jembatan darurat. Insya Allah, besok (hari ini) kita mulai pembangunan jembatan daruratnya,” pungkasnya. (eri/suk/rie)