bandungekspres.co.id, BATUNUNGGAL – Pionir sekaligus inspirator musik metal Indonesia, Burgerkill terus membuktikan kapabilitas bermusik yang luar biasa dan profesional. Bukan bermaksud sesumbar, nyatanya hal itu berhasil dibuktikan oleh band asal Ujungberung tersebut dalam gelaran bertajuk ”DCDC MusikKita” di Gudang Persediaan PT KAI Bandung Sabtu (21/01) malam.
Dengan suasana yang sedemikian itu, tidak mengherankan bila Burgerkill, band yang terbentuk pada 1995 silam ini memberikan standar musik yang prima. Aksi-aksi brilian pun disajikan dengan penuh tenaga, dan para Begundal —sebutan untuk penggemar— terus memperlihatkan antusias dan loyalisme yang tinggi untuk tegap berdiri bersama unit yang digawangi Vicky (Vokal), Ebenz (Gitar), Agung (Gitar) dan Ramdan (Bass) ini di sepanjang malam.
Burgerkill tampil sangat meyakinkan dan percaya diri, dibantu oleh additional player penuh talenta, yakni Putra pada drum, secara beringas mereka menyuguhkan nomor-nomor andalan dan seakan tidak memberi jeda untuk metalhead istirahat, lagu demi lagu terus bergulir, memekakan gendang telinga, namun sekaligus memanjakan mereka para penikmat musik keras disepanjang pertunjukan.
Malam itu, Burgerkill membuka aksi dengan nomor kencang berjudul Under the Scars. Setelahnya, secara marathon mereka menampilkan nomor-nomor ganas lainnya seperti Shadow of Sorrow, Only the Strongs, Penjara Batin, Undefeated, Suffer to Death dan House of Greed.
Di tengah aksi, mereka sempat mengejutkan penonton, Burgerkill mengajak Fadly vokalis yang dikenal berasal dari band Padi yang kini menjadi Musikimia untuk berkolaborasi. Tanpa basa-basi, lagu berjudul Tiga Titik Hitam dan Air Mata Api milik Iwan Fals
Pada kesempatan itu, Burgerkill membawakan total 11 lagu yang diambil dari keempat album studionya, yakni ”Dua Sisi”, ”Berkarat”, ”Beyond Coma and Despair”, dan ”Venomous”. Aksi Burgerkill sendiri malam itu ditutup oleh lagu Darah Hitam Kebencian dan Atur Aku yang dikemas secara medley, yang juga secara responsif dijemput dengan aksi wall of death di tengah pit oleh para Begundal.