Pemkab Siap Tindak PKL Bandel

bandungekspres.co.id, DAYEUHKOLOT – Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Raya Dayeuhkolot Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot, membandel bahkan jumlahnya makin banyak. Padahal sebelumnya, Pemkab Bandung sudah merelokasi mereka ke kawasan Kompi B Yon Zipur.

Menanggapi nakalnya para pedagang PKL tersebut, Bupati Bandung Dadang M Naser angkat bicara, dia menegaskan apabila masih keukeuh, enggan untuk pindah ke lapak relokasi yang sudah disediakan pemerintah di kawasan Kompi B Yon Zipur Dayeuhkolot. Maka, pihaknya akan bertindak secara tegas.

”Menjamurnya kembali ratusan PKL di kawasan tersebut, memang jadi permasalahan klasik yang perlu ditangani secara berkelanjutan. Sehingga, camat yang baru, serta Muspika dan Satpol PP harus terus melakukan pembinaan dan konsisten pengawasan, karena kebiasaan PKL ini kucing-kucingan dengan petugas,” kata Dadang saat ditemui di Kantor Pemkab Kabupaten Bandung di Soreang, Jumat (20/1).

Dadang mengungkapkan, antara PKL dan pemerintah sudah melakukan kesepakatan pada Juni 2016 lalu, untuk direlokasi ke lahan baru dan membangun ratusan kiosnya dengan biaya pribadi. Namun kenyataannya justru lapak tersebut tak pernah diisi dan sampai saat ini dibiarkan terbengkalai begitu saja.

”Ratusan PKL yang beradi di kawasan Dayeuhkolot ini sudah jelas melanggar Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3),” ungkapnya.

Dia pun menegaskan, apabila para PKL masih menjamur, maka pihak Pemerintah Kabupaten Bandung pun akan mengeluarkan peraturan serta sanksi kepada warga yang membeli barang di lokasi tersebut, karena ikut melanggar aturan.

”Kami akan menambah aturan baru. Sebab, pembeli maupun pedagangnya akan kena tindakan kalau tidak mengikuti aturan. Dulu makanya direlokasi, kan sudah ditempatkan biar semuanya sama-sama diuntungkan,” tegasnya.

Selain ada aturan baru, lanjut Dadang, pihaknya pun tidak akan segan-segan kembali membersihkan para PKL yang bandel berjualan di kawasan tersebut. Sebab, selain berjualan di atas trotoar yang sebenarnya di peruntukan buat pejalan kaki, pasalnya, dengan adanya PKL kemacetan kerap kali terjadi yang disebabkan banyaknya kendaraan pembeli yang parkir di pinggir jalan.

”Tolong kerja samanya, jangan menganggap pemerintah tidak melindungi rakyat kecil, justru kami relokasi agar lebih tertata. Kalau semua pedagang kompak, nanti pun pembeli akan datang ke tempat yang baru. Jadi yang dipinggir jalan itu harus dibersihkan lagi,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan