Tujuh Nyawa Melayang, Dua di Antaranya Balita

Kusnan mengatakan, Laila berangkat dari Tangerang dengan menggunakan mobil travel tersebut dengan tujuan bertemu ibunya dan hendak mengikuti 100 hari kakeknya yang meninggal dunia di Luragung, Kabupaten Kuningan.

Menurut Kusnan, keponakannya itu berangkat sekitar pukul 21.00.  Ditunggu hingga pukul 08.00, tidak kunjung datang. ”Kami keluarga khawatir, kok sudah jam 8 pagi belum sampai. Akhirnya saya nelepon suaminya yang di Tangerang. Kata suaminya sudah berangkat dari semalam menggunakan travel. Emang kalau malam tidak ada bus, jadi dia menggunakan bus,” cerita Kusnan saat dijumpai Radar Cirebon di RSUD Arjawinangun, siang kemarin.

Dengan perasaan khawatir, apalagi dibarengi adanya pemberitaan di televisi soal kecelakaan di tol Cipali, Kusnan dan keluarga pun waswas. Dia kemudian membaca berita di internet dan mencari nama-nama korban yang diberitakan tewas dalam kecelakaan tersebut. Kusnan mengaku tersentak karena ternyata dari daftar nama korban meninggak terdapat nama Laila Aqmarina.

Untuk memastikan itu, Kusnan dan keluarga lainnya memastikannya ke RSUD Arjawinangun. ”Perasaan saya waswas dari pagi-pagi sekali. Ternyata keponakan saya dan anaknya (Hafiz Putra, Red) meninggal dunia karena kecelakaan itu. Saya yakin karena sudah melihat wajahnya saat di kamar jenazah RSUD Arjawinangun,” katanya.

Masih dikatakan Kusnan, keponakannya itu semenjak pindah ke Tangerang, baru kali ini pulang ke Kuningan karena hendak menengok ibunya yang tengah sakit dan menghadiri 100 hari kakeknya yang meninggal belum lama ini. ”Karena suaminya sibuk bekerja, akhirnya dia dan anaknya yang pulang. Kini keduanya sudah tidak ada, kami dari keluarga sudah mengikhlaskan kepergian almarhumah dan anaknya,” ucapnya sedih. (yul/bae/arn/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan