Pilih Pemimpin yang Tak Bermasalah

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Ketua RW 15 Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Bayu mengharapkan warganya agar memilih pemimpin yang tidak bermasalah. Dia beralasan, kalau pemimpinnya bermasalah nanti rakyatnya juga bermasalah. Hal itu dikatakan Bayu saat adanya kunjungan pasangan calon Hadad-Irma (Hadir) ke wilayahnya, kemarin (15/1).

Dirinya mengajak warga memilih wali kota yang hadir di saat masyarakat ada masalah. Meski demikian, dia juga menyebutkan jika saat ini masyarakat sudah jeli dan cerdas, mana pemimpin yang layak yang mereka harus dipilih.  ”Masyarakat harus jeli memilih pemimpin yang tidak pernah memiliki latar belakang yang bermasalah,” kata Ketua RW 15 Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Bayu.

Menanggapi hal itu Calon Wali Kota Cimahi Nomor Urut 2, Asep Hadad mengatakan program dirinya ke depan lebih dititik beratkan pada kesejahteraan rakyat. Salahsatunya yang dia gadang-gadangkan selama ini yakni program Rp 200 juta per-rw dan Rp 100 juta bagi karangtaruna. Namun, syaratnya dirinya harus bisa membangun koperasi di setiap RW sehingga masyarakat terhindar dari rentenir.

”Ketika Hadir terpilih sebagai wali kota nanti, Insya Alloh tidak ada lagi masjid  yang meminta-minta sumbangan di pinggir jalan. Tidak ada lagi masjid yang jelek. Kami janji kepada yang Maha Kuasa bukan pada manusia,” kata Asep Hadad.

Lebih lanjut Asep Hadad menjelaskan, konsentrasi pihaknya pada guru ngaji. Makanya sebut dia, setiap RW harus ada guru ngaji yang dibiayai APBD dengan tunjangan sama dengan Ketua RW. Bertolak dari sana keagamaan di Cimahi harus hidup, masjid-masjid penuh dari duhur, ashar, magrib, isya dan subuh oleh pengajian anak-anak.

”Kalau kebijakan pemerintah daerah tidak ada keberpihakan pada pendidikan agama, maka bagaimana nasib warga Cimahi ke depan. Pemimpin harus memberi contoh berakhlak  baik,” tegas Asep Hadad.

Pada sisi birokrasi, Asep Hadad mengungkapkan penempatan jabatan di Cimahi harus berdasar pada kepangkatan, pendidikan dan kemampuan bukan pada kedekatan dengan penguasa sehingga dihasilkan birokrasi yang tertib dan professional dalam melayani rakyatnya.  ”Keluhan dari pejabat di Cimahi adalah kuatnya nepotisme, ini harus dirubah. Cimahi harus sejajar dengan kota-kota terdekatnya seperti Bandung,” pungkas Asep Hadad. (bun/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan