bandungekspres.co.id, CIMAHI – Ada beberapa titik jalan rusak yang masih menjadi fokus perhatian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kota Cimahi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Cimahi, Ahmad Nuryana, menyebutkan hingga saat ini pihaknya sedang menggeber perbaikan hingga target yang sudah ditentukan.
Ahmad pun mengklaim jika perbaikan infrastruktur di wilayah Kota Cimahi sudah di atas 90 persen. ”Ada beberapa titik yang belum seperti di Jalan Kerkof dan Jalan Demang Hardjakusuma termasuk yang hotmix dan saluran-saluran yang masih menunggu penyelesaian. Tapi jadwalnya berakhir hingga 21 Desember, artinya masih ada waktu,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Cimahi, Ahmad Nuryana ditemui di Kantornya Komplek Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, kemarin (16/12).
Untuk perbaikan di Jalan Kerkof, pihaknya menyebut bakalan ada penambahan. Untuk itu, Dinas PU akan terus mendorong para pengembang untuk menyelesaikan perbaikan sesuai target yang sudah dicanangkan. ”Kita lihat progresnya, yang belum selesai itu hotmik dan beton seperti di Jalan Kerkof yang katanya menyusul tambahan 100 meter lagi. Makanya kita terus kejar ke rekanannya masing-masing, melalui PPK Kabid-nya masing-masing. Kita dorong terus karena saya terus memantau kegiatannya, dan evaluasi, karena harus tuntas sesuai kontrak,” tuturnya.
Sementara terkait penyerapan anggaran, pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti. Namun, ia menargetkan semua anggaran bisa terserap meski tidak 100 persen. ”Penyerapan anggaran belum dicek berapa persen, tapi ada yang sudah selesai namum belum pencairan, targetnya semua harus terserap. Saya optimis tinggal bagaimana pihak rekanan cepat kalau jadwal hotmik jadi prioritas ya harus beres,” tuturnya.
Untuk akhir tahun ini, kebutuhan material seperti pasir dan batu tidak menjadi kendala, hanya saja ketersediaan alat mesin yang belum maksimal lantaran harus menunggu perubahan anggaran.
Di tambahkan Ahmad ia akan mendiskualifikasi atau membeklis para pemborong yang tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan jadwal. (bun/ign)
