Mata dan Tubuh Menguning Dikira Kurang Dijemur

Hasil pemeriksaan dokter di klinik itu sungguh melegakan Tri. Kelainan Battar tersebut bisa disembuhkan dengan cepat. Caranya, bayi itu saban pagi mesti dijemur beberapa jam serta diminumi obat dan vitamin.

Namun, kelegaan tersebut perlahan berubah menjadi kecemasan. Kondisi Battar tidak kunjung membaik, bahkan malah memburuk. Matanya kian menguning. ’’Dia kami bawa lagi ke klinik. Jawabannya sama,’’ kenang Tri.

Dua bulan setelah pemeriksaan kedua, kondisi Battar kian buruk. Bukan hanya matanya yang menguning, badannya pun mulai tampak kekuning-kuningan. Kecemasan kian meraja di benak Tri dan Tari. Keduanya lantas membawa Battar ke rumah sakit di sekitar tempat tinggal mereka yang kemudian merujuknya ke Rumah Sakit Mitra Husada, Kabupaten Pringsewu, Lampung.

’’Setelah cek segala macam, hasilnya, anak kami ternyata suspect AB (atresia bilier, Red),’’ ujar mantan driver perusahaan ekspedisi di Lampung itu.

Atresia bilier adalah kondisi yang terjadi akibat penyumbatan di tuba (saluran) yang membawa cairan empedu dari hati ke kandung empedu. Kondisi tersebut terjadi ketika saluran empedu di dalam atau di luar hati tidak berkembang secara normal.

Dalam kondisi normal, saluran empedu membantu mengeluarkan limbah dari hati dan membawa garam yang membantu usus kecil memecah/mencerna lemak. Pada bayi atresia bilier, empedu yang mengalir dari hati ke kandung empedu terhambat. Hal itu bisa mengakibatkan kerusakan atau sirosis hati yang mematikan jika tidak segera diobati.

Tri lantas berupaya mencari informasi seputar atresia bilier. Melalui dokter, buku, internet, hingga orang tua pasien atresia bilier. Setelah tahu, Tri mulai mencari obat atau cara menyembuhkan anaknya dari serangan penyakit dengan rasio 1 banding 15 ribu kelahiran itu. Termasuk, opsi terakhir berupa transplantasi atau cangkok hati yang bakal menelan biaya hingga miliaran rupiah. Itu pun Tri harus membawa anaknya ke Jakarta yang memiliki rumah sakit yang canggih.

Berbagai cara dilakukan Tri agar bisa segera membawa Battar ke Jakarta. Mulai meminta bantuan kepada pemda, menggalang dana di media sosial (medsos), sampai menjual harta benda untuk menambah bekal selama berada di ibu kota. Tapi, permintaan bantuan ke pemda hanya bertepuk sebelah tangan.

Tinggalkan Balasan