Bawa Semua Pemain ke Malang

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sebanyak 22 orang pemain dibawa ke markas Arema Cronus untuk menghadapi pertandingan pamungkas Torabika Soccer Camphionship (TSC) 2016. Akan tetapi, total tersebut tidak termasuk Jajang Sukmara dan dua punggawa Maung Bandung – julukan Persib Bandung – yang masih membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

Absennya Jasuk pada disebabkan karena keperluan keluarga. Bek Maung Bandung awalnya akan tetap dibawa demi memberikan dukungan langsung di stadion untuk temannya-temannya. Hanya, satu hari sebelum keberangkatan, pemain bernomor punggung 18 ini meminta izin tidak bisa ikut.

”Tidak ikut, ada keperluan,” kata pelatih Maung Bandung Djadjang Nurdjaman setibanya di Bandara Djuanda, Surabaya, PERSIB, kemarin (16/12).

Pada pertandingan sebelumnya, Jasuk harus mendapatkan ganjaran kartu kuning. Untuk itu, pada pertandingan tandang melawan Arema Cronus ini Jasuk tidak akan tampil disebabkan akumulasi kartu kuning.

Rencannya, pertandingan yang akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, besok (18/12), ini pihaknya akan tetap upayakan tiga poin. Target itu tak lain sebagai usaha timnya tetap merajut asa untuk meraih posisi empat besar klasemen turnamen. Meskipun, masih ditentukan oleh Bhayangkara FC, PSM Makassar dan Sriwijaya FC.

”Pertandingan terakhir perlu kami selesaikan dengan baik. Saya pikir masih menyimpan misi karena kalau menang lawan Arema mungkin posisi kami di klasemen akan lebih terhormat,” kata Djadjang.

Menurut pelatih yang menggantikan posisi Dejan Antonic pada pertengahan putaran pertama turnamen tersebut, dirinya sempat akan lempar handuk untuk mencapai target yang diberikan manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat. Namun, saat ini peluang untuk memenuhi itu sedikit terbuka dengan syarat menang di Malang.

”Sekarang kelihatannya kami punya peluang gapai target itu. Jadi lawan Arema kami upayakan sekuat tenaga untuk bisa meraih poin penuh,” tutupnya.

Sesampainya di Malang, para pemain Maung Bandung langsung menggelar latihan. Latihan langsung dipimpin langsung pelatih Djadjang Nurdjaman, Atep dan kawan-kawan lebih banyak berlatih menggunakan bola. Pemain juga dibuat dua kelompok, mereka yang tampil lebih dari 60 menit pada laga sebelumnya hanya berlatih yang bersifat permainan seperti sepak takraw.

Tinggalkan Balasan