bandungekspres.co.id, JAKARTA – Di mata pelatih Timnas, Alfred Riedl, kekuatan Thailand dan Vietnam di Piala AFF 2016 memiliki kesamaan kualitas. Bahkan para pemain dari kedua negara memiliki karakter yang sama. Yakni, sama-sama bermain cepat dengan mengandalkan lini depan.
Di musim ini, Thailand bahkan menjadi tim dengan kolektor gol terbanyak, 12 gol. Nah, sadar dengan kekuatan lawan seperti itu, Riedl pun berencana menerapkan strategi counter attack saat menjamu Thailand pada first leg final di Stadion Pakansari, Bogor, besok (14/12). Konsep bermain dengan penguatan lini bertahan kemudian melakukan serangan balik cepat tersebut, juga dia terapkan saat menggagalkan Vietnam di semifinal lalu.
”Karena saya melihat bahwa dalam dua pertandingan terakhir, lini belakang kami sudah sangat bagus. Sehingga wajar kalau kekuatan itu sengaja saya maksimalkan,” kata Alfred Riedl setelah timnas menjalani latihan di Lapangan Sekolah Pelitah Harapan, Karawaci Tagerang, Banten, belum lama ini.
Dalam latihan tersebut, para pemain yang diberikan simulasi strategi itu adalah mereka yang menjadi starter dalam second leg babak semifinal. M Abduh Lestaluhu, Fachruddin Wahyudi, Hansamu Yama Pranata, dan Benny Wahyudi masih diberikan kepercayaan di lini belakang.
Di lini tengah, ada Manahati Lestusen, Bayu Pradana, Stefano Lilipaly, Rizky Pora dan Andik Vermansah yang masih belum tergantikan. Selain membantu pertahanan, mereka juga berkewajiban untuk menyuplai bola kepada Boaz Solossa yang bakal menjadi striker tunggal di lini depan. Hanya saja, dalam latihan tersebut, Riedl sedikit melakukan modifikasi di lini pertahanan.
Pada laga sebelumnya, Manahati bermain di sektor gelandang bertahan bersama Bayu Pradana. Pada sesi latihan selama 90 menit itu, Riedl sengaja memainkan Manahati sebagai center beck.
”Saya memang mencoba untuk bermain dengan lima bek. Tapi, ini baru rencana,” tegas pelatih berusia 67 tahun ini.
Dalam latihan tersebut, eksperimen pelatih asal Austria tersebut cukup berjalan mulus. Sebab, Manahati juga terlihat apik memainkan perannya di antara Fachruddin dan Hansamu itu. Pemain PS TNI tersebut juga tidak kalah lincah menjadi motor serangan dari bawah bila ada kesempatan untuk melakukan countter attack cepat.