bandungekspres.co.id, MARGAHAYU – Tumpukan sampah kerap ada setiap Minggu di Jalan Raya Kopo Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung. Keadaan itu dikeluhkan sejumlah pedagang di wilayah tersebut. Sebabnya akibat adanya tumpukan sampah tersebut para pembeli enggan berbelanja.
Salahseorang jasa perbaikan kunci, Yadi, 39, membenarkan tentang keadaan seperti itu. Sebut dia, adanya tumpukan sampah dia mengaku sangat dirugikan, bahkan sampai ada yang menempel di gerobak usaha miliknya. Terlebih jika hari Minggu, tumpukan sampah di sepanjang jalan tidak diangkut oleh petugas kebersihan dari Dinas Perumahan Tata Ruang dan Kebersihan (Dispertasih) Kabupaten Bandung.
”Gara-gara tumpukan sampah itu, masyarakat yang mau memperbaiki kunci sering melihat toko saya tutup padahal tidak. Karena bau busuk dan kerumunan lalat saya jarang menunggu disana. Ada juga para pembeli yang nggak mau mampir karena memang bau,” kata Yadi saat ditemui di Jalan Raya Kopo Sayati, Kecamatan Margahayu, kemarin (4/12).
Yadi mengungkapkan, tumpukan sampah berasal dari warga yang melintas. Mereka seenaknya melemparkan sampah ke trotoar yang sejatinya untuk pejalan kaki. Selain warga yang lewat, bisa jadi sampah berasal dari warga setempat terutama dari penghuni di belakang jalan.
”Mungkin mereka buang sampahnya itu malam atau subuh. Kalau saja saya ada saat ada yang buang sampah, bisa saya cegah kalau ini kan enggak ketahuan. Tahu-tahu saat saya datang pagi-pagi, depan tempat usaha saya selalu saja sudah penuh dengan sampah,” ungkapnya.
Sementara itu, Wati pemilik toko busana di sepanjang Jalan Kopo Sayati menyebutkan tumpukan sampah di hari Minggu memang sangat mengganggu usahanya. Padahal, hari Minggu bisa dikatakan harinya para pedagang dimana para pengunjung lebih banyak ketimbang hari biasa.
”Akibat sampah menumpuk depan toko saya, pembeli juga merasa jijik. Tadinya mau mampir dan belanja eh malah pergi lagi. Tentu saja kami merasa dirugikan, karena hari Minggu itu kan lagi rame-ramenya pengunjung,” katanya.
Menurut Wati, tumpukan sampah dibeberapa titik sepanjang Jalan Raya Kopo Sayati ini, tidak pernah diangkut saat hari Minggu. Padahal, hari Minggu itu, selain ramai pengunjung jalur tersebut juga merupakan akses utama menuju berbagai objek wisata di Bandung Selatan.