BPK Periksa Infrastruktur Jalan

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Barat melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah proyek infrastruktur di area Perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda) Bandung Barat. Mulai dari pemeriksaan infrastruktur jalan, plaza hingga Masjid Agung Ash-Shiddiq.

Berdasarkan pantauan di lokasi, petugas BPK melakukan pemeriksaan terhadap ketebalan aspal dan beton dengan menggunakan alat khusus yang sudah disiapkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketebalan jalan tersebut sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Kepala Bidang Pembangunan dan Pengendalian pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Bandung Barat Lucky Jamaludin mengungkapkan, pemeriksaan oleh BPK sudah berlangsung sejak tiga pekan kebelakang, Selasa lalu (29/11). Untuk pemeriksaan jalan dilakukan di sejumlah titik untuk memastikan antara RAB dengan kondisi di lapangan.

”Sejauh ini laporan terakhir, seluruhnya sudah sesuai antara perencanaan pada RAB dengan kondisi di lapangan,” kata Lucky usai meninjau langsung pemeriksaan BPK kepada wartawan di Ngamprah, kemarin (1/12).

Lanjut dia, pemeriksaan terhadap jalan yang memiliki panjang enam kilometer ini dilakukan pada 23 titik. Pemeriksaan dilakukan secara detail agar tidak terjadi kelebihan pembayaran dari Pemda Bandung Barat kepada pihak kontraktor PT Promix.

”Ini perlu dilakukan agar kami juga tidak mendapat temuan atas kelebihan pembayaran kepada pihak kontraktor. Biasanya kalau ada temuan kelebihan pembayaran suka diumumkan pada awal tahun,” terangnya.

Pengerjaan infrastrukkur jalan di area Perkantoran Pemda Bandung Barat, sebut dia, masih belum selesai dan memiliki waktu hingga 20 Desember 2016. Saat ini, untuk jalan tinggal melakukan finishing dan akan dilanjutkan pada pembangunan trotoar serta Penerangan Jalan Umum (PJU).

”Tinggal trotoar dan PJU yang akan kami selesaikan. Untuk plaza sudah selesai yang dikerjakan oleh CV Fadhlih Design. Pembangunan jalan menghabiskan anggaran hingga Rp16 miliar, sementara untuk plaza sebesar Rp 1,3 miliar,” ungkapnya.

Selain pembangunan jalan dan plaza, kata dia, pembangunan Masjid Agung Ash-Shiddiq masih dalam proses yang baru mencapai 80 persen. Pembangunan akan kembali dilanjutkan pada 2017 lantaran masih kekurangan anggaran.

”Tahun ini kami mendapatkan Bantuan Gubernur (bangub) sebesar Rp 4,8 miliar. Kekurangan untuk menyelesaikan masjid ini sebesar Rp 11 miliar,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan