bandungekspres.co.id, CIMAHI – Permasalahan ketenagakerjaan, pendidikan dan kesehatan menjadi sorotan warga dan menjadi bahan diskusi saat kunjungan calon Wali Kota, Ajay M Priatna di RW 18 Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan.
Asep Kusnadi salah seorang buruh, warga RW 18 Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan, menyebutkan perosalan pengangguran menjadi permasalahan yang ada di wilayah mereka. Padahal kata dia, di Kelurahan Cibeureum khususnya dan Kota Cimahi pada umumnya banyak berdiri ratusan perusahaan. Namun tenaga kerja yang menjadi karywan di perusahaan-perusahaan kebanyakan berasal dari luar Kota Cimahi.
”Pengangguran menjadi masalah yang kami hadapi dan harus dicarikan penyelesaiannya oleh pemerintah, khusunya Pemkot Cimahi. Karena jika pengangguran terus meningkat makan akan berdampak kepada permasalahan sosial, khsusunya kriminalitas,” ungkap Asep saat sesi tanya jawab dengan Calon Wali Kota Cimahi, usai istigoshah yang digelar Pengurus Ranting Partai Perindo Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan, kemarin (27/11).
Dikatakan Asep, selain soal tingginya pengangguran di Kota Cimahi persoalan upah juga menjadi hal yang harus dicarikan solusinya oleh Pemerintah Kota Cimahi. Sebab selama ini peningkatan UMK di Kota Cimahi selalu menjadi sorotan buruh. Setiap tahun, kata dia, untuk memperjuangkanUMK saja, buruh harus melakukan aksi demo. ”Selama ini para buruh kecewa karena setiap kali menyampaikan aspirasi, apa yang menjadi keinginan buruh seringkali diabaikan. Bahkan nyaris tidak didengar setiap kali buruh menyampaikan aspirasinya, tak pernah wali kota mau menemui kami,” paparnya.
Menanggapi hal itu, calon Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna mengatakan setelah melakukan blusukan ke sejumlah tempat di Kota Cimahi, hal itu selalu menjadi aspirasi dari warga. Sebut dia, jika yang menyampaikan hal tersebut lebih dari lima orang, maka hal tersebut merupakan fakta yang terjadi. Sehingga, lanjut dia, dirinya jika terpilih menjadi wali kota, akan mencarikan solusinya dengan mencari tahu permasalahan yang ada di lapangan.
”Kita akan carikan solusinya bagaimana buruh bisa mendapatkan upah yang layak. Sementara pengusaha juga bisa nyaman untuk melaksanakan usahanya,” paparnya.