Lengkapi Perangkat Anti Copet

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Dinas Perhubungan Kota Bandung berencana akan memasang sistem pengamanan di setiap angkot. Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan sekaligus memberi rasa aman dan nyaman kepada penumpang.

”Jadi intinya dari koperasi angkutan dengan jajarannya sepakat untuk membuat sistem pengamanan di angkot. Polanya nanti akan ada tanda kalau angkot itu dalam bahaya dan hal itu akan kita sebarkan ke kepolisian,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi di Balaikota belum lama ini.

Didi mengaku dinasnya sedang melakukan berbagai persiapan yang dianggap perlu agar program tersebut bisa terealisasi sesuai rencana.

Menurutnya, Dishub Kota Bandung butuh waktu sebulan untuk melakukan persiapan termasuk melakukan sosialisasi kepada setiap sopir angkot. Selama sistem pengamanan yang sebenarnya belum diaplikasikan untuk sementara setiap angkot bisa menggunakan lampu besar plus hazard di angkotnya sebagai alat sinyal ketika terjadi kejahatan.

”Ada transisi dalam satu bulan ini, itu akan menggunakan lampu besar plus hazard. Ketika lampu besar dan hazard menyala itu mereka dalam bahaya,” ujarnya.

Didi mengatakan, sebenarnya sopir memiliki kesepakatan untuk menolak yang bukan penumpang. Namun,, mereka bingung cara menolak karena memikirkan keselamatan. Jika sopir angkot menyalakan lampu, maka semua akan tahu di dalam angkotnya ada pencopet. Nantinya, di setiap jalur akan ada pos jaga Kelompok Pelayanan Usaha (KPU) angkot di setiap trayek. ”Harapannya nanti ada yang patroli dari KPU, Polsek, dan polisi yang jaga. Begitu lampu menyala, bisa langsung ditindak,” katanya.

Didi mengatakan, surat imbaun menyalakan lampu tersebut sudah mulai disebar. Imbauan disebarkan kepada kepolisan lalu ke petugas lapangan termasuk di pos KPU yang bertugas mengawasi angkot. ”Jadi ketika sistem digunakan dan menyala, berarti angkot tersebut dalam tanda bahaya,” katanya.

‪Menurut Didi, untuk pemasangan alat peringatan bahaya, dibutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk persiapan. Selama transisi dalam satu bulan ini, semua supir harus menggunakan lampu besar plus hazard tersebut. ”Sistemnya sama, jadi kalau kedua lampu itu menyala, berarti di angkot dalam bahaya,” katanya.

Tinggalkan Balasan