bandungekspres.co.id, CIBEUNYING – Sebanyak 30 perguruan tinggi swasta se-Indonesia mengikuti seminar Fungsi dan Peran Kantor Urusan Internasional (KUI) untuk Perguruan Tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas Bandung, Jalan PH.H. Mustofa, kemarin (24/11). Seminar ini menghadirkan pembicara Kepala Subdirektorat Kerjasama Antar Lembaga Dikti R. Purwanto Subroto dan Direktur Kemitraan dan Hubungan Internsional ITB Edwan Kardena.
KUI merupakan lembaga di dalam kampus yang berfungsi sebagai fsilitator kerja sama antar dua perguruan tinggi beda Negara. Kepala KUI STIE Ekuitas Erlynda Y. Kasim mengatakan, sebagai besar kampus swasta di Indonesia belum memiliki KUI. Untuk itu, dirinya ingin kampus-kampus swasta bisa mendirikan KUI kemudian membentuk konsorsium.
”Dengan adanya pertemuan ini, kita sebagai kampus swasta jadi membentuk konsorsium. Nanti, bisa mendapatkan hibah dari Diktim,” ujar Lynda kepada Bandung Ekspres kemarin.
Menurut dia, bagi kampus swasta yang masih kecil memang banyak kendala dalam mengajukan bantuan hibah. Untuk itu, perlu adanya konsorsium sehingga bisa bersama-sama menggalang kekuatan.
”Banyak mafaatnya jika melakukan konsorsium. Kita juga bisa menjalin silaturahmi antar kampus, saling tukar informasi untuk memajukan dunia pendidikan,” ujar Lynda.
Sejauh ini, kata Lynda, STIE Ekuitas sendiri sudah melakukan kerja sama internasional dengan beberapa kampus di Asia dan Australia. ”Kami sudah melalukan student exchange dengan beberapa kampus di ASEAN. Nah, bagi kampus swasta lain yang belum memiliki KUI pasti bakal mengalami banyak kesulitan jika ingin mengadakan pertukaran pelajar,” ujarnya.
Sementara itu, Edwan Kardena mengatakan, KUI di kampus bisa membantu central office atau rektorat dalam menjalankan program-program internasionalisasi. Seperti pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen sampai beasiswa.
”Adanya KUI ini bisa meningkatkan level perguruan tinggi. Sehingga kesempatan-kesempatan kerjasama dengan kampus lain di Indonesia ataupun luar negeri terbuka lebar,” ujarnya. (fik)