Lasiyo Syaifuddin, ”Profesor” Pisang yang Bikin Penasaran Peneliti Asing

Belakangan, yang dilakukan Lasiyo selama ini tidak hanya berguna bagi warga di dusunnya. Keberhasilan dia menggerakkan warga membudidayakan pohon pisang menarik perhatian banyak pihak. Antara lain para peneliti asing yang mengunjungi Dusun Ponggok untuk berguru langsung kepada Lasiyo. Para peneliti yang pernah menemuinya berasal dari Australia, Thailand, Belanda, Jepang, Afghanistan, hingga Italia.

”Mereka rata-rata penasaran dengan budi daya pisang di dusun ini dan soal pupuk organiknya. Mereka juga takjub melihat dusun ini yang rimbun dengan pohon pisang,” jelas dia.

Puncaknya terjadi ketika Lasiyo diundang untuk menghadiri konferensi para peneliti dari 70 negara di Italia September lalu. Dalam konferensi itu, Lasiyo diminta mempresentasikan temuan-temuannya dalam pembudidayaan pohon pisang yang ”di luar ilmiah”, tapi sangat sukses tersebut. Melalui video yang dipersiapkan empat bulan, ratusan peneliti itu menyimak dengan serius yang dikerjakan Lasiyo selama ini.

Namun sayang, di balik kebanggaannya sebagai ”professor” pisang di forum internasional tersebut, ada satu hal yang membuat Lasiyo menyesal. ”Saya tidak bisa bahasa Inggris. Sehingga, kalau ada peserta yang nanya sesuatu, penerjemah saya yang menjawab. Pasti jawabannya jadi kurang memuaskan. Terus terang, saya menyesal sampai sekarang,” ungkapnya. (*/c9/ari/rie)

Tinggalkan Balasan