bandungekspres.co.id, ANDIR – Berawal dari banyaknya keluhan dari masyarakat sekitar tentang tercemarnya Sungai Cibereum, Badan Pemberdayaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung langsung melakukan instruksi mendadak (Sidak) ke PT Cimindi Subur yang berlokasi di Jalan Raya Cibereum, Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung kemarin (22/11).
Hal tersebut diakibatkan adanya pembuangan limbah pabrik tekstil yang tidak melalui penyulingan semestinya, hingga mencemari sungai di sekitarnya, yakni Sungai Cibereum.
Kasubid Rehabilitasi Udara dan Keanekaragaman Hayati BPLH Kota Bandung Agus Syarif mengatakan, sidak ke PT Cimindi Subur karena banyaknya keluhan masyarakat tentang kondisi kotornya Sungai Cibereum akibat limbah industri yang langsung dibuang ke sungai. Sehingga sungai menjadi kotor dan bau. Selain itu, masyarakat juga merasa terancam kesehatannya akibat kelalaian pabrik tersebut.
“Ini sebagai bentuk kepedulian kami pemerintah dalam menanggapi keluhan dari masyarakat,” katanya kepada Bandung Ekspres saat ditemui di lokasi sidak PT Cimindi Subur, Jalan Raya Cibereum, Kecamatan Andir Bandung.
Agus mengungkapkan, selain melakukan sidak, pihaknya juga langsung melakukan pengecekan lokasi pembuangan IPAL yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Pihaknya juga melakukan pengecekan kelengkapan surat surat perizinan perusahaan, baik izin pembuangan limbah maupun Ini operasi pabrik tekstil tersebut.
“Setelah kami lakukan pemeriksaan penanggung jawa, PT Cimindi tidak bisa menunjukkan surat-surat yang diminta. Katanya, surat itu disimpan oleh Pak Aan yang merupakan petinggi di pabrik dan mereka berjanji besok (hari ini/red) akan membawa surat-surat yang diminta ke BPLH untuk diteliti kebenaranya,” paparnya.
Sementara itu, Supervisor PT Cimindi Subur Deni menjelaskan, PT Cimindi Subur bergerak dalam bidang tekstil. Adapun saat ini perusahaannya mengerjakan penyelupan kain. Menurutnya, surat-surat kelengkapan izin milik perusahaan memang ada dan semua lengkap. Namun, pihaknya tidak bisa menunjukan kepada penyidik dikarenakan, surat-surat tersebut disimpan oleh salah seorang yang memang dipercaya mengurus perusahaan. Oleh karena itu, dirinya tidak tahu mengenai keberadaan surat tersebut karena orang tersebut tidak ada di tempat.
“Surat-surat semua komplit. Sehubungan Pak Aan sedang sidang di Jakarta jadi paling besok (hari ini/red) saya akan antar ke instansi terkait kelengkapan surat-surat perusahaan,” pungkasnya. (dn/far)