Jangan Pasang Atribut Kampanye Ditempat Terlarang

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Calon Wali Kota Cimahi nomor urut satu, Atty Suharti meminta tim sukses dan simpatisannya untuk menurunkan poster dirinya yang terpasang di tempat terlarang. Atty ingin agar alat peraga kampanyenya tidak dipasang di titik-titik yang tidak semestinya, seperti, pohon dan tiang listrik.

Sebab, pemasangan alat peraga tersebut mengganggu estetika keindahan kota. ”Masang kok sembarangan, dipaku dipohon. Itu kan justru merusak keindahan,” kata Atty, saat melakukan kunjungan di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, kemarin 17/11).

Diakui Atty, bersama dengan pasangannya sudah menugaskan kepada tim sukses dan simpatisan untuk menurunkan alat kampanye yang terpasang disembarang tempat. “Titik-titik pemasangan seperti spanduk dan baliho sudah ditetapkan oleh KPU,” tegas Atty.

Sebagai Wali Kota non aktif, dirinya mengajak kepada semua untuk menjaga dan pelihara kota. Bahkan, sempat ada seorang warga atau simpatisan yang bertanya kepada Atty mengenai dominannya alat sosialisasi pasangan lain dibandingkan dirinya dengan Azul.

Ya, silahkan nilai sendiri mana yang mau benar-benar ingin menjaga Cimahi,” ucap Atty.

Dalam beberapa kesempatan, kata Atty, penyelenggara sudah mengatakan bahwa alat sosialisasi tidak boleh dipasang disembarang tempat. Perihal kunjungannya ke Cipageran, ini merupakan agenda yang sudah terjadwal. Dimana dirinya akan menyapa warganya untuk menjalin silaturahmi.

”Ini merupakan jadwal sosialisasi, bekampanye, bersilaturhami dengan masyarakat,” katanya.

Dikatakan Atty, Ia mencalonkan kembali menjadi orang nomor satu di Kota Cimahi niatannya ingin menjadikan Kota Cimahi lebih baik lagi. Pembangunan yang sudah dilakukan dimasa jabatannya harus dilanjutkan agar Cimahi terlihat lebih maju dan berdampak langsung pada masyarakat.

”Pembangunan harus dilanjutkan, saya bersama rakyat ingin melanjutkan pembangunan,” jelasnya.

Di tempat yang sama, salah satu warga, Piah Cahyati, 34, mengatakan, Atty sudah bekerja dengan baik. Salah satu contonya ialah, perbaikan jalan dan revitalisasi rumah-rumah warga yang tidak mampu. ”Allhamdulilah bagus, udah kerasa sama warga. Kerjanya nyata,” singkatnya. (bun/nit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan