Bandung Butuh BPBD, DBMP dan Dinas Sosial Tak Fokus Urusi Banjir

Menurut Denny, saat ini terdapat titik-titik banjir yang baru. Sebelumnya, terdapat beberapa titik-titik menjadi langganan banjir, seperti Pasteur, Pagarsih, dan Gedebage. ”Ketiga lokasi itu saja belum maksimal penanganannya,” kata dia lagi.

Menurutnya, kondisi cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang tahun ini turut berkontribusi terhadap rentetan bencana banjir di Kota Bandung dalam beberapa pekan terakhir. Namun, dalam hal ini pemerintah tidak bisa menyalahkan cuaca atas penyebab banjir.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung telah memperingatkan terkait curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini harusnya menjadi peringatan bagi pemerintah Kota Bandung untuk mengantisipasi banjir.

Denny menegaskan, pentingnya penanganan masalah banjir secara terintergrasi. Seperti pembersihan gorong-gorong dan drainase menjadi langkah awal antisipasi banjir. Lalu ukuran gorong-gorong di Dago, misalnya, belum bakal efektif menuntaskan genangan. Sebab, sistem drainase di kawasan rendah belum disesuaikan kapasitasnya.

Selain itu, perlu juga pembuatan sumur resapan sangat diperlukan. Harusnya, setiap rumah dengan luas 100 meter persegi dibangun sumur resapan. ”Kalau ada 10 ribu rumah, bisa dibayangkan ada betapa ribu sumur resapan yang ada,” ucapnya.

Lanjut dia, koordinasi dengan wilayah-wilayah di Bandung Raya juga mutlak dilakukan. Pemkot Bandung tidak akan bisa menangani banjir sendirian. Komitmen bersama yang beberapa hari lalu diinisiasi Pemprov dan para kepala daerah di  Bandung Raya merupakan langkah positif.

”Tapi ini kan baru komitmen di atas kertas, belum aksi. Nah, pelaksanaan di lapangan inilah yang musti segera dikerjakan dengan serius,” paparnya.

Sementara itu, akibat hujan deras beberapa hari ini mengakibatkan Situ Umar atau yang saat ini dijadikan objek wisata Floating Market di Desa Lembang Kecamatan Lembang meluap. Berdasarkan pantauan di lapangan, air di situ tersebut meluap hingga ke tempat parkir motor. Pengunjung yang tengah menikmati liburan ke lokasi tersebut harus mencari jalan untuk menghindari banjir tersebut.

Menurut Manajer Marketing Floating Market Melani, meluapnya Situ Umar ini akibat dari tingginya hujan beberapa hari ini. Puncaknya pada Minggu (13/11) sore yang membuat air Situ Umar meluap hingga ke area parkir motor. ”Situ Umar ini memang tempat penyimpanan air. Ditambah lagi dengan hujan yang tinggi mengakibatkan air meluap,” kata Melani kepada wartawan di Lembang, kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan