Tambah 80 Unit CCTV untuk Tekan Angka Kejahatan Geng Motor

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung akan memperbanyak sebaran kamera pengintai atau close circuit television (CCTV) petugas patroli di bawah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung. Penambahan CCTV.

Rencananya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bakal menyerahkan penempatan 80 unit CCTV baru kepada polisi. Pembelian CCTV ini dilakukan bertahap oleh Pemerintah Kota Bandung. Pada bulan Oktober 2016, Dinas Komunikasi dan Informatika mengajukan lelang Belanja Modal Pengadaan Sistem Monitor/Pemantau dan Video Management System senilai Rp 1,5 miliar.

Pada bulan Oktober 2015 lalu, Dinas Perhubungan menggelar lelang pekerjaan konstruksi Pengadaan Alat Pemantau CCTV dan Kelengkapannya di Sejumlah Titik Arus Lalu Lintas dengan nilai pagu sebesar Rp 18,75 miliar. Sementara di tahun 2014, Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar lelang pengadaan barang Belanja CCTV dengan nilai pagu Rp 4 miliar.

”Kalau keamanan, nanti polisi yang akses, spesifikasi diakses di mana diatur kepolisian. Ada yang sifatnya lalu lintas dan keamanan, yang alokasi dan titiknya diserahkan ke polisi. Jadi dipantau dengan sistem digital bisa diakses di mana saja. Titiknya di mana saja, itu saya serahkan ke polisi,” tegas pria yang akrab disapa Emil ini kemarin (9/11).

Dirinya menuturkan, tingkat kriminalitas di Kota Bandung belum bisa sepenuhnya dihilangkan. Dalam kurun waktu kurang dari tiga pekan, dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung menjadi korban begal di Jalan Ir H. Djuanda (Dago) dan Jalan Taman Sari. Kedua lokasi itu berada dalam satu kawasan.

”Kejahatan itu selalu ada saja. Ditutup di sini, ada di sana,” kata Emil, sapaan akrabnya, kemarin (9/11).

Kejadian terakhir menimpa Rifqi Zaidan Muharri, 20 tahun yang menderita luka di kepala dan lututnya setelah dibacok empat orang pengendara motor pada Minggu, 6 November 2016, pukul setengah enam pagi.

Sebelumnya, Rizal Aziz Muhammad, mahasiswa ITB lainnya yang pulang dari kampus sekitar pukul 00:30 pada 20 Oktober 2016 lalu juga menjadi korban anarkis geng motor. Saat itu, Rizal dipepet empat orang yang mengendarai dua sepeda motor secara berboncengan. Seorang pelaku mengeluarkan senjata tajam dan mengayunkannya hingga mengenai bahu dan leher Rizal hingga akhirnya dia berhenti di daerah Simpang Dago.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan