Muspika Diminta Lebih Aktif Pantau Bencana

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Seluruh aparat desa dan kecamatan harus lebih aktif memantau kondisi di setiap daerah dengan tingginya curah hujan. Pasalnya, ancaman longsor dan pergerakan tanah sering kali terjadi ketika musim hujan tinggi.

“Kami imbau aparat desa dan kecamatan untuk tetap memantau kondisi di wilayahnya. Selain itu, harus selalu koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” kata Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat, Maman S Sunjaya kepada wartawan di Ngamprah, kemarin.

Menurut Maman, hal yang perlu diwaspadai ketika turun hujan pada malam hari. Sebab, ancaman longsor dan pergerakan tanah lebih berbahaya ketika malam hari dimana orang-orang tengah tertidur lelap. Sehingga kewaspadaan pada malam hari harus lebih ditingkatkan. “Seperti ada satu keluarga yang tetap berjaga di luar. Dan kalau bisa, jika hujan turun besar lebih baik keluar dan memilih tempat yang lebih aman. Itu untuk menghindari korban jiwa,” paparnya.

Maman menambahkan, geografis Kabupaten Bandung Barat yang berbukit dan gunung, berpotensi terjadinya longsor. Sejumlah peristiwa longsor beberapa bulan terakhir terjadi. Seperti yang terjadi di Kecamatan Saguling beberapa waktu lalu. “Artinya wilayah lainnya yang rawan longsor harus diwaspadai,” ujarnya.

Lebih jauh Maman menjelaskan, pemerintah daerah juga menyiapkan bantuan sosial untuk keperluan masyarakat yang terkena musibah. Termasuk menyiapkan dana tak terduga (DTT) untuk memberikan bantuan bagi masyarakat. “Bagi warga yang terkena musibah bencana, pemerintah menyiapkan bantuan. Kami harapkan tidak ada musibah dan korban jiwa. Namun, tetap kewaspadaan harus terus ditingkatkan,” jelasnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu sejumlah bencana longsor terjadi. Pertama bencana longsor terjadi di Kampung Cijambe RT 01 RW 10 Desa Cikande Kecamatan Saguling. Bencana longsor terjadi pada hari Senin (10/10) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Tanah dari tebing longsor dan menghalangi jalan sepanjang 25 meter. Warga beserta bhabinkamtibmas Desa Cikande membersihkan jalan dengan perlengkapan seadanya.

Kedua longsor terjadi di Kampung Ciiwur RT 02 RW 10 Desa Cikande Kecamatan Saguling pada Senin (10/10) sekitar pukul 21.00 WIB. Longsoran tanah menimpa rumah Ondo,70, dan rumah Eti,34, diperkirakan kerugian Rp5 juta. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor tersebut. Longsor ketiga terjadi di Kampung Cikarang RT 02 RW 07 Desa Saguling Kecamatan Saguling. Bencana longsor terjadi pada Senin (10/10) sekitar pukul 17.00 WIB yang menimpa 4 rumah warga milik Yaya,60, Lukman,35, Fajar,30, dan Ecih,55.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan